Jumat, Oktober 12, 2007

LESS FAVOURED

PEMASARAN LULUSAN PROGRAM LESS FAVOURED KE INDUSTRI

SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DI PPPGT / VEDC MALANG

Abstraksi
Program LF (Less Favoured) adalah merupakan program sosial PPPGT/VEDC Malang yang diperuntukkan bagi remaja putra maupun putri yang berkemauan keras untuk maju dan berkembang terutama dari kalangan keluarga kurang mampu/ekonomi lemah.
Program ini dilaksanakan dengan harapan mampu untuk membekali peserta dengan kemampuan dan keterampilan dalam bidang skill, kedisiplinan serta etos kerja yang tinggi sehingga setelah program selesai diharapkan peserta memiliki kompetensi yang pada akhirnya mampu dan dapat diterima bekerja di industri.
Hal ini berarti, pengelolaan program LF harus diperbaiki dari tahun ke tahun. Sejalan dengan perkembangan jumlah peserta berarti program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan PPPGT/VEDC Malang mulai terlihat hasilnya.
Kerjasama dari semua stakeholder sangat diperlukan agar program sosial yang mengangkat derajat kaum tidak mampu tidak hanya dalam program tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Kata Kunci : Less Favoured, Corporate Social Responsibility, Daya Serap Pasar

Latar Belakang
Indonesia dengan pemerintahan baru telah melaksanakan berbagai bentuk reformasi di berbagai bidang guna kepentingan intern maupun agar mampu bersaing dalam percaturan dunia. Selain hal itu pada tahun 1995 Indonesia bersama negara-negara anggota APEC lainnya telah menyepakati Liberalisasi Perdagangan dalam waktu 25 tahun mendatang. Hal ini akan besar pengaruhnya terhadap industri kita. Krisis moneter memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku perusahaan bahkan pemerintahan. Pada tahun 2003 Indonesia mulai memasuki pasar bebas tingkat ASIA (AFTA) sebagai awal era global.
Di era global tersebut kita dituntut untuk mengimbangi dan meningkatkan sumberdaya melalui upaya-upaya peningkatan mutu, efisiensi, efektifitas, dan fleksibilitas. Semua negara berkembang dilingkungan kita juga melakukan langkah-langkah perbaikan diberbagai aspek.
Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan sangat penting untuk pengembangan industri-industri produksi. Perbaikan keterampilan harus disesuaikan dengan inovasi, upaya-upaya kewirausahaan, pengelolaan menyeluruh terhadap unjuk kerja/kinerja - Total Performance Management (TPM), perbaikan mutu dan fleksibilitas perpindahan bidang kerja. Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan yang baik akan memberikan keterampilan-keterampilan yang diperlukan tenaga kerja. Ini juga akan sekaligus memberikan dasar-dasar pengetahuan yang diperlukan dalam pengembangan keterampilan, sikap kerja, dan kemampuan untuk dapat dengan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa depan, termasuk perkembangan teknologi baru. Sumber daya yang dapat diperbaharui dan paling berharga bagi Indonesia ialah keterampilan dan kemampuan rakyatnya.
Indonesia harus memiliki suatu sistem pelatihan dimana pekerja pemula maupun pekerja yang lama, dapat memperoleh keterampilan yang betul-betul diperlukan oleh sektor-sektor produktif dari ekonomi, dan dapat memperoleh sertifikat sebagai bukti keterampilannya. Saat ini Indonesia masih berupaya untuk mewujudkan sistem seperti itu secara nasional. Kita tidak dapat membiarkan begitu banyak orang terkucilkan dari kemungkinan mendapatkan keterampilan kerja.
Sebagian besar pekerja saat ini masih akan bekerja sampai 20 tahun yang akan datang. Mereka harus dapat mengikuti pelatihan atau pelatihan ulang. Angkatan kerja baru harus bisa mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga dapat membantu dalam memperoleh pekerjaan yang baik.
Apa yang kita miliki saat ini belum dapat membantu para pekerja baru karena belum adanya sistem sertifikasi dan kualifikasi secara nasional untuk seluruh sektor kegiatan ekonomi. Program-program Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan pada umumnya belum menerapkan kompetensi yang berkaitan dengan lapangan kerja.
Sejalan dengan itu, PPPGT / VEDC Malang telah mengembangkan Program Less Favoured ( LF ) yang dilaksanakan sejak tahun 1995 sampai saat sekarang.

PROGRAM LESS FAVOURED ( LF )
1. Pengertian
Program LF (Less Favoured) adalah merupakan program sosial PPPGT/VEDC Malang yang diperuntukkan bagi remaja putra maupun putri yang berkemauan keras untuk maju dan berkembang terutama dari kalangan keluarga kurang mampu/ekonomi lemah.
Program ini dilaksanakan dengan harapan mampu untuk membekali peserta dengan kemampuan dan keterampilan dalam bidang skill, kedisiplinan serta etos kerja yang tinggi sehingga setelah program selesai diharapkan peserta memiliki kompetensi yang pada akhirnya mampu dan dapat diterima bekerja di industri.

2. Tujuan

Mengangkat generasi muda dari kalangan ekonomi lemah untuk dapat mandiri dan memiliki kesempatan ikut berpartisipasi dalam pembangunan.

Membantu menyalurkan tenaga kerja terampil yang telah dibekali dengan skill administrasi kesekretaiatan kantor ke industi dan lembaga yang membutuhkan
Membantu usaha pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan serta mengentaskan generasi muda dari pengangguran dan kemiskinan

Membantu pemerintah dalam meningkatkan peranan generasi muda terampil dalam pembangunan Mendidik tenaga terampil melalui program Less Favoured dalam bidang Administrasi Perkantoran dan bengkel, sehingga kualitas kerja dan kemampuan kerjanya meningkat.

3. Target

  • Terjalinnya hubungan kerjasama dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga sekretaris terampil
  • Didapatkannya silabus pelatihan bagi less favoured untuk tenaga administrasi yang didasarkan kepada kebutuhan di lapangan kerja
  • Mengupayakan sejauh dimungkinkan prinsip sustainable untuk program less favoured administrasi di masa mendatang dan praktik lapangan
  • Memberikan materi sekretaris bengkel


4. Implementasi
Program LF yang diimplementasikan di PPPGT/VEDC Malang terdapat dalam beberapa kompetensi, yakni :
- LF Administrasi
- LF Spooring Balancing
- LF Kerja Kayu

Pada paparan kali ini, penulis mengambil salah satu program yakni Program LF Administrasi.

PROGRAM LF ADMINISTRASI
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan di dunia Industri sebagai pengguna lulusan, semakin tahun semakin meningkat jumlah peserta program LF. Hal ini dipicu dengan semakin bertambahnya pelanggan PPPGT/VEDC Malang yang mengetahui adanya program. Disisi lain, hal ini menjadikan mutu dari lulusan yang harus selalu ditingkatkan isi materinya.

1. Kerangka Program
Agar peserta LF berhasil dalam melaksanakan tugas, baik masih di PPPGT/VEDC Malang maupun di Industri kelak, maka perlu dibuatkan Kerangka Program Diklat LF sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya, Kerangka Program merupakan sebuah kerangka yang dibuat bersama antara PPPGT/VEDC Malang dengan Industri sebagai pengguna lulusan LF. Hal ini dilaksanakan karena materi yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan end user dalam hal ini industri.
Sebagai pengguna lulusan LF, peran Industri sangatlah penting. Sebab selain untuk menentukan jenis materi yang diberikan sekaligus sebagai kontrol aktivitas yang pada akhirnya memberi keuntungan pada Industri pula.

Kerangka Program Diklat :

1. Training Skill, 2 minggu
a. Pengenalan Komputer dan sistem DOS
b. Windows (MS Office & Excel)

2. Pengenalan, 1 minggu
a. Institusi dan peraturan PPPGT/VEDC Malang
b. Pengenalan staf dalam linkungan kerja terkait
c. Sistem penomoran dan filing surat

3. Praktik kesekretariatan, 48 minggu

a. Correspondence
b. Telephon Personality
c. Filing System
d. Customer Service
e. Pengolahan Data
f. Administrasi Peralatan
g. Komunikasi dalam hubungan kerja

4. Tugas Individu, 2 minggu

Total waktu 51 minggu

Didalam imlementasinya, Program LF Administrasi yang telah dilaksanakan di PPPGT/VEDC Malang, telah dilaksanakan diPPPGT/VEDC Malang mulai tahun 1993 – 2007

2. Kewajiban
Kewajiban merupakan tanggungjawab dari PPPGT/VEDC Malang maupun Industri dalam rangka menerima lulusan program LF Administrasi. Kewajiban tersebut bias dibagi menjadi beberapa aktivitas, antara lain :

Kewajiban PPPGT/VEDC Malang :

  • Melaksanakan rekruting calon peserta
  • Melaksanakan pelatihan sesuai bidang yang diinginkan pihak Industri
  • Melakukan pembinaan dan disiplin mental sehingga calon peserta memiliki etos kerja yang diinginkan pihak industri
  • Memberikan semua fasilitas pelatihan kepada peserta
  • Memberikan penggantian kepada Industri apabila dalam masa percobaan yang bersangkutan dinilai tidak kompeten

Kewajiban pihak Industri
  • Memberikan tempat untuk on the job training
  • Melaksanakan evaluasi tentang kompetensi peserta program LF
  • Menerima / mencarikan tempat kerja bagi peserta yang selesai menjalani semua tahapan pelatihan diatas
  • Mengganti biaya pelatihan sebesar 50 % dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan bagi peserta yang telah direkrut dan dilatih di PPPGT/VEDC Malang


PENUTUP
Industri sebagai pengguna lulusan LF mulai tumbuh dan berkembang. Sejalan dengan hal tersebut, pengelolaan program LF mulai diperbaiki dari tahun ke tahun. Sejalan dengan perkembangan jumlah peserta berarti program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan PPPGT/VEDC Malang mulai terlihat hasilnya.
Kerjasama dari semua stakeholder sangat diperlukan agar program sosial yang mengangkat derajat kaum tidak mampu tidak hanya dalam program tetapi bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

REFERENSI

PPPGT/VEDC Malang ( 1993 ), Rencana Kerja Tahunan, PPPGT/VEDC Malang
PPPGT/VEDC Malang ( 2000 ), Laporan Tahunan 2000, PPPGT/VEDC Malang
PPPGT/VEDC Malang ( 2005 ), Laporan Tahunan 2005, PPPGT/VEDC Malang


Tidak ada komentar: