Rabu, Agustus 21, 2013

E-Learning, Bisakah kita mengoptimalkannya ?

1.    Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin melaju dengan pesat, maka kebutuhan tentang konsep mekanisme belajar mengajar dalam bidang pendidikan berbasis Teknologi Informasi (TI) menjadi hal yang sangat penting.
Banyak konsep yang telah dikembangkan, salah satunya adalah Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) yang merupakan salah satu cara dalam proses belajar mengajar, dimana pembelajaran jarak jauh (distance Learning) ini memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. Atau E-learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet (Rosenberg, 2009).
Dengan adanya E-learning, sangat dimungkinkan peserta didik untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan dunia teknologiinformasi dan komunikasi. 
Bahan-bahan pembelajaran yang digunakan, biasanya diakses melalui sebuah jaringan, dan berasal dari banyak sumber. Sumber-sumber tersebut bisa berasal dari website, internet, intranet, CD-ROM, maupun dari DVD.
Peserta didik dapat mengakses internet melalui fasilitas kabel atau modem di jaringan komunikasi baik telpon atau handphone (HP). Cara menggunakan E-learning sebagai metode pembelajaran sebenarnya tidak sulit karena melihat sudah banyak peserta didik yang memiliki akun jejaring social facebook atau twitter. 
Konsep E-learning ini telah merubah terjadinya proses transformasi pendidikan yang semula dalam bentuk konvensional ke dalam bentuk digitalisasi, baik untuk isi materinya maupun sistem yang diterapkannya.
Dengan E-learning diharapkan mampu untuk mempercepat proses transfer pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik yang membutuhkannya dengan bantuan Teknologi Informasi secara cepat, efisien, dan fleksibel tanpa mengurangi esensi pembelajaran yang ada di kelas konvensional. (Verduin, J.R. & Clark, 2011).

2.    Perkembangan E-learning
Pembelajaran E-learning mempunyai sejarah yang sangat panjang. Menurut Wikipedia, pertama kali E-learning diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO.
Perjalanan E-learning dari masa ke masa, meliputi :
a.    1990, era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi  e-learning yang dijalankan dengan PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1 atau avi.
b.    1994, sejalan dengan diterimanya CBT oleh masyarakat, CBT mulai muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
c.    1997, munculnya LMS (Learning Management System). Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan masyarakat akan informasi global yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah operasional antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
d.    1999, sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi E-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. Dalam perkembangannya, LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta memiliki penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

3.    Elemen E-learning
Definisi E-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapa dari E-learning (Moore, M.G. & Kearsley, 2010).
a.    Apa; E-learning memasukkan isi, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang mempelajari isi bahan ajar.
b.    Bagaimana; E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk asynchronous yang didesain untuk belajar secara individu dan dalam synchronous yang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
c.    Mengapa; E-learning ditujukan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.

4.    Tim E-learning
E-learning proses pembelajarannya memang diberikan melalui perangkat komputer (Willis, B, 2012). Tetapi dalam implementasi agar semua bisa berhasil dengan prima, E-learning telah disiapkan, ditunjang, dan dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidangnya masing-masing, yaitu:

  • Subject Matter Expert (SME) atau narasumber dari pelatihan yang disampaikan
  •  Instructional Designer (ID), bertugas secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi E-learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
  •  Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
  •  Learning Management System (LMS). Ahli dibidang LMS ini bertugas mengelola sistem di website dan mengatur lalu lintas interaksi antara Pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik dengan peserta didik lainnya.

5.     Manfaat E-learning
Terdapat beberapa manfaat E-learning yang bisa dikaji, antara lain

a.    Manfaat E-learning secara umum
  • Fleksibel, peserta didik dapat mengakses untuk belajar dari konten pembelajaran ini kapan saja dan dimana saja
  • Bertambahnya interaksi pembelajaran antara Pendidik dengan peserta didik
  • Menjangkau peserta didik dalam cakupan letak geografis yang sangat luas
  • Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi
  • Lebih menghemat biaya dan waktu.
  • Standar materi terjamin dengan baik.
  • Kuota peserta tidak terbatas.
  • Materi dengan penjelasannya dapat divisualisasikan dengan animasi yang interaktif.

b.    Manfaat E-learning bagi peserta didik
  • Fleksibilitas belajar yang tinggi, peserta didik dapat mengakses bahan pembelajaran setiap saat dan berulang-ulang.
  • Kemudahan mengakses materi, mendownload, mengerjakan soal, mendapatkan jawaban soal, melihat hasil ulangan atau ujian berupa nilai dan penjelasan soal yang salah.
  • Interaksi dengan sumber belajar dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja, serta tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada pendidik begitu selesai dikerjakan. 
  • Memungkinkan untuk tanya jawab langsung dengan pendidik atau teman diskusi melalui fasilitas chatting maupun email tidak dibatasi waktu dan tempat.
  • Melatih pembelajaran secara mandiri, artinya peserta didik dapat mempersiapkan untuk mempelajari materi sebelum dijelaskan oleh pendidik
  • Mengurangi biaya transportasi peserta didik menuju tempat belajar

c.    Manfaat E-learning bagi pengajar
  • Pembuatan bahan ajar yang lebih dinamis dan efisien karena Pendidik lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan
  • Tidak membutuhkan waktu tatap muka dikelas yang lama.
  • Tidak terikat waktu dan tempat pertemuan.
  • Pembentukan grup diskusi untuk para peserta didik yang bisa melibatkan pendidik tidak terbatas ruang dan waktu.
  • Dapat memantau perkembangan peserta didik secara langsung dan terarsip.

6.    Implementasi E-learning
Keberhasilan implementasi E-learning tidak hanya ditunjang oleh perangkat teknologi informasi, tetapi juga oleh perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Menurut Natakusumah( 2002), hal yang harus diperhatikan adalah peranan dari para Pendidik adalah cara implementasi, cara mengadopsi teknologi baru, fasilitas, biaya, dan jadwal kegiatan.
Pendidik yang pola pengajarannya menggunakan E-learning harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya, memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara elektronik. Studio pengajar perlu dikelola lebih baik dari pada ruangan kelas biasa. Pendidik harus dapat menggunakan peralatan, antara lain menggunakan audio, video materials, dan jaringan komputer selama pembelajaran berlangsung.

Menurut Koswara (2006) kemampuan yang diperlukan Pendidik untuk E-learning, meliputi :
a.    Mengerti tentang E-learning
b.    Mengidentifikasi karakteristik peserta didik
c.    Mendesain dan mengembangkan materi E-learning yang interaktif sesuai dengan perkembangan teknologi baru
d.    Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan materi secara elektronik
e.    Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk dipelajari
f.     Melakukan training dan praktek secara elektronik
g.    Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengambilan keputusan
h.    Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, sikap dan persepsi para peserta didiknya.

7.    Mengoptimalkan E-learning
Untuk menghindari terjadinya kegagalan implementasi E-learning, program-program yang perlu dioptimalkan terkait dengan kebutuhan pengguna E-learning:

  • Untuk informasi mengenai unit-unit terkait dengan proses pembelajaran, misalnya tujuan dan sasaran, silabus, metode pengajaran, tugas, jadwal pengajaran, daftar referensi sebagai bahan bacaan dan kontak dengan pengajar
  • Kemudahan untuk akses kedalam sumber referensi, misalnya bahan pembelajaran, contoh ujian sebelumnya, FAQ (frequently ask question), sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaat dan artikel-artikel dalam pembelajaran E-learning
  • Dibangunnya komunikasi dalam kelas, misalnya adanya forum diskusi online, mailing list diskusi, adanya pengumuman yang menyediakan informasi tentang perubahan jadwal pengajaran, informasi tugas dan batas waktu pengumpulannya.

8.    Contoh-contoh Portal E-learning
http://belajar.kemdikbud.go.id
Portal Rumah Belajar adalah portal yang di bangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memfasilitasi ketersediaan konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik, seperti bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi. Dengan portal ini diharapkan proses belajar mengajar akan semakin menarik dan menyenangkan sesuai dengan slogannya “Belajar Dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja
Untuk dapat memanfaatkan portal ini dengan optimal, pengguna harus registrasi, dan registrasi pengguna tidak dipungut biaya. Tujuan registrasi adalah untuk dapat dimonitor statistik pengguna portal ini. Dengan registrasi pengguna dapat meng-upload konten, mengunduh konten, komunikasi secara synchronous maupun asynchronous berupa forum, kelas maya serta bimbingan belajar yang ada di portal rumah belajar, sebaliknya jika tidak registrasi pengguna hanya bisa melihat konten yang ada di portal rumah belajar.

http://bse.depdiknas.go.id/
Web yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan yang satu ini siswa-siswa tingkat SD hingga SLTA (SMA/SMK) tak perlu lagi membeli buku-buku pelajaran yang mahal, cukup download saja, karena urusan copyright (lisensi) sudah merupakan urusan pemerintah.

http://www.ayo-sekolah.org
Situs E-learning Pendidikan Online Indonesia, dengan pemanfaatan teknologi informasi dan mendukung untuk sistem pembelajaran yang mandiri, cerdas dan penuh dengan kreatifitas. serta guru / tutor yang berpengalaman, bertanggung jawab serta berdedikasi tinggi dalam pendidikan di indonesia

http://www.oke.or.id
Sebagaimana namanya (Open Knowledge & Education), website OKE adalah sebuah media untuk saling berbagi ilmu pengetahuan di seluruh disiplin ilmu.
OKE menampung materi apapun baik itu modul pelatihan, materi pembelajaran, contoh-contoh soal, aplikasi pembelajaran, presentasi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan apapun.Seluruh isi (content) website ini dibagi dalam kategori-kategori sehingga bisa mempermudah user ketika mereka ingin mencari tutorial tertentu.

http://www.edmodo.com
Saat pertama mengaksesnya, kita seakan sedang mengakses Facebook. Hanya facebook yang ini beda, karena mengkhususkan untuk pendidikan. Situs E-learning ini memang didesain seperti facebook. Situs ini tampaknya ingin memadukan fungsi E-learning sebagai media pembelajaran online dengan kemampuan social network seperti facebook untuk saling terhubung dan sharing informasi dan konten-konten (materi) pendidikan. Melalui edmodo, kita bisa berkolaborasi dan saling terhubung dengan guru/dosen dan mahasiswa/siswa di seluruh dunia dengan cara yang fun, seakan sedang mengakses facebook.


Portal ini adalah subdomain dari situs resmi Sekolah Indonesia Singapura yang beralamat di http://sekolahindonesia.org.sg yang diperuntukan khusus sebagai sarana pembelajaran online bagi guru-guru serta siswa/i di lingkungan Sekolah Indonesia Singapura maupun Sekolah Indonesia yang berada di luar negeri lainnya.

Sarana pembelajaran online merupakan sarana baru yang diterapkan disekolah-sekolah diseluruh Indonesia sebagai alternatif yang dapat menyediakan interaksi jarak jauh secara non-formal untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam memperoleh materi pembelajaran, sumber belajar, panduan atau bimbingan ataupun tutorial secara bertahap secara on-line dan real time ataupun secara off-line..


http://ilmukomputer.org
Merupakan komunitas E-learning yang membagi literatur dan materi pembelajaran secara bebas dan gratis di bidang computing alias ilmu komputer dan teknologi informasi dalam bahasa Indonesia. Materi gratis dengan Lisensi Open Content tersedia dalam format PDF yang bebas untuk didownload.

http://www.digitalstudio.co.id
Digital Studio Workshop, sebuah Institusi pendidikan komputer grafis di 10 lokasi (Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang).

www.photopointindonesia.com
Tempat para fotografer pemula belajar dasar fotografi sampai ke tingkat mahir melalui kelas fotografi ataupun tukar menukar ilmu dengan para senior. Photopoint juga memberikan pengetahuan fotografi gratis di websitenya.

http://www.teknimedia.com
Disediakan bermacam-macam paket pelajaran atau semacam kursus dalam bentuk CD untuk mempelajari bermacam-macam ilmu komputer dan internet

http://literature.domaindlx.com/josunter/e-school/
Situs berbahasa Indonesia ini menamakan dirinya e-school (sekolah-elektronik). Materi di sana kebanyakan berhubungan dengan dunia internet.

http://id.i-tutor.net
Situs paket belajar online yang lengkap untuk anak-anak berusia 7 s.d 12 tahun seperti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam.

http://www.findtutorials.com
Situs gerbang pencari situs tutorial online di web ( 700 kategori, 4000 tutorial)

http://www.angelfire.com/journal/brownrb/index.html
Situs tentang Lifelonglearning dan mengklaim telah diakses lebih dari 10 juta orang.


8.    Daftar Pustaka

Koswara, E. (2006): Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-learning : Peluang dan Tantangan. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB

Moore, M.G. & Kearsley, G. (2010). Distance Education: A sistems view. New York: Wadsworth Publishing Company

Natakusumah, E.K. (2002); Multimedia sebagai sarana pembelajaran; Lokakarya Multimedia sebagai sarana pembelajaran metode learning based; DUE-Like TPB ITB

Rosenberg, M.J. (2009). E-learning : Strategies for Delivering Knowledge in The Digital Age. The McGraw-Hill Companies Inc.

Verduin, J.R. & Clark, T.A. (2011). Distance Education: The foundations of effective practice. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers.

Willis, B. (2012). Distance Education: A practical guide. Englewood Cliffs, NJ: Educational Technology Publications.


JOKOWiN
Agustus 2013

( disarikan dari berbagai sumber )

Rabu, Agustus 14, 2013

LEBARAN 2013: SUDAH BEDA


Lebaran 2013 sudah sangat berbeda.
Aku dan isteri pasti sudah mulai tambah tua.
Anak anak mulai dewasa.

Anak pertama, sudah beristeri dan punya anak.
Sudah bekerja dan punya usaha konsultan sendiri di Sidoarjo
Berarti kami sudah jadi eyang kakung dan eyang putri.

Anak kedua sudah lulus Kuliah dan sudah mulai kerja.
Gondrongnya sudah hilang.
Sudah punya usaha sendiri di bidang Desain Komunikasi dan Visual di Malang.
Hanya saat ini masih njomblo atau mereka sebut Tuna Asmara.

Anak ketiga sudah kuliah semester 3 jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Negeri Malang
Gondrongnya sudah datang
Biasalah, mahasiswa sudah boleh gondrong
Paling gondrong pas jadi Mahasiswa saja.
Dijamin setelah lulus kuliah dan mulai kerja, gak gondrong lagi

Kami mulai melihat, bahwa...
Anak anak sudah memulai tahapan tumbuh dan berkembang
Kami mensyukurinya sebagai suatu nikmat yang sangat luar biasa

Lebaran 2013 sudah sangat berbeda


JOKOWiN
Agustus, Lebaran 2013