Jumat, Desember 28, 2007

BOGOR : YANG TAK TERDUGA


Bogor. Semua orang pasti telah mendengarnya, bahkan mengunjunginya.
Kota hujan yang terletak kurang lebih 125 km dari Jakarta arah selatan.
Bulan Desember ini saya tiba tiba sering mendapat tugas untuk pergi.
Padahal hari hari biasa nggak banyak perginya.

Tanggal 16 sampai dengan 19 Desember 2007, saya harus pergi ke Bogor karena mengikuti kegiatan workshop tentang Pembahasan DIPA Institusi khususnya untuk penentuan Key Performance Indicators.
Tumben kegiatan dilaksanakan di kota Bogor.
Biasanya kegiatan selalu di Puncak, sekitar 20 km dari Bogor.
Walau daerah Puncak indah pemandangannya, saya tidak suka pergi kesana.
Masalahnya sederhana saja.
Perjalanannya harus ganti ganti kendaraan.
Bisa dibayangkan.
Malang Surabaya 2 jam naik travel.
Surabaya Jakarta 1 jam 10 menit dengan pesawat.
Jakarta Bogor 1,5 jam naik bus.
Dan diteruskan dengan 30 menit naik mikrolet ke Puncak.
Capeeeek dehhhh.

Aktivitas dipusatkan di Hotel Mirah.
Letaknya 15 menit naik dokar dari terminal Bis Baranang Siang Bogor.
Naik DOKAR ?
Betul...
Saya dan 3 teman dari UM Malang serta Unmuh Bengkulu NAIK DOKAR dari terminal ke Hotel Mirah.
Karena jalanan padat dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum, saya tentukan naik dokar.
Selain aman, saya bisa menikmati ruwetnya kota Bogor dengan leluasa.
15 ribu rupiah harus saya rogoh dari kantong untuk sekali carter dokar.

Seperti biasanya, peserta workshop adalah teman teman lama.
Teman teman dari P4TK ( Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) maupun dari LPMP ( Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) se Indonesia.
Tapi pesertanya dipilih hanya 15 orang dari sejumlah 12 P4TK dan 30 LPMP.
Apa dasar pilihannya, saya tidak tahu.
Yang penting saya dipilih, itu saja.
Mungkin saya dipilih karena saya sering ngeyel kalau diskusi tapi konstruktif.
Dan kalau memimpin diskusi pasti rampung serta laporan selesai.
Itu teori kemungkinan yang ada di otak saya.
Jadi secara tidak langsung, saya telah memposisioningkan diri sendiri sekaligus mencetak brand name untuk lebih optimal.
Lumayan.....

Berpikir tentang otak, saya jadi teringat anekdot otak.
Ada pejabat suatu daerah, kalau daerahnya banjir selalu mengunjungi dan selalu melintasi banjir yang ada.
Tetapi ada pejabat daerah lain, tidak berani datang kalau banjir datang.
Setelah dinalar nalar ternyata pejabat daerah lain tersebut otaknya di dengkul, sehingga takut kalau berkunjung ke daerah banjir.
Takut otaknya basah dan kebanjiran....

Hari pertama workshop di Bogor berjalan lancar.
Ada pembicara yang tak terduga.
Pembicara yang menarik.
Butet Manurung dan teman temannya.
Berbicara tentang manusia rimba, dan mendirikan sekolah di rimba yang mereka sebut sebagai Sokola Rimba.
Sekelompok anak muda yang mempunyai idealisme memajukan pendidikan non formal di Indonesia.
Sudah banyak tempat tempat yang mereka usahakan untuk mendidik anak bangsa ini menjadi pandai.
Hutan, Laut, Pantai, Kampung terpencil menjadi sasaran mereka.
Saat ini, mereka di Jambi dengan anak anak rimbanya.

Ada satu yang menarik dari pengalaman mereka yang bisa saya tarik.

Kita sering menganggap bodoh orang orang yang hidup di hutan karena melakukan kegiatan yang kita anggap tak beradab atau dibawah norma norma kesopanan.
Tetapi, mereka juga mengganggap kita ini bodoh,karena tidak mengerti dan tidak melakukan seperti yang mereka laksanakan.
Betul juga yha...

Ada pembicara tak terduga lainnya.
Pak Prof. Slamet PH plus 5 gelar dibelakangnya.
Saya menyebutnya tak terduga, karena sudah sekian tahun saya tidak berjumpa beliau.
Pak Slamet adalah dosen wali saya ketika saya masih kuliah S1 di IKIP Yogyakarta.
Saya dan teman sekelas yang mengiringi mantennya beliau.
Saya dan teman sekelas juga yang mengantarkan kepergian beliau pertama kali ke Inggris. Kenangan itu tiba tiba datang begitu saja.

Yang tak terduga berikutnya adalah saya ketemu Om Suyono Hardjosudarmo.
Om Yono adalah adik ibu saya.
Om sekarang menjadi staf ahli Menteri Kesehatan, karena om Yono sebagai Dokter telah menjalani banyak jabatan di berbagai rumah sakit di Indonesia.
Ternyata om Yono saat ketemu saya juga sedang mengorganisasi workshop kesehatan di hotel Mirah, tempat saya mengikuti workshop.
Dunia memang tidak terlalu luas bagi yang mau ber workshop workshop.

Yang tak terduga lagi, saya diserahi menjadi moderator untuk mimpin workshop yang sedang dilaksanakan.
Kegiatan ini saya sabet, program dilaksanakan mulai jam 8 pagi sampai jam 11 malam.
Kegiatan yang dirancang 3 hari, saya dan teman teman bisa menyelesaikannya selama 2 hari saja.
Akibatnya ?
Hari ketiga, kami bisa pulang karena pekerjaan rampung.
Ngirit sehari.
Betul betul tidak terduga.

Hal tak terduga dan menyenangkan sering dimaknakan sebagai sebuah kepuasan.
Kepuasan muncul katena kenyataan melebihi harapan.
Semoga kemampuan saya menjadi moderator untuk diskusi ini juga dimaknai dengan menghasilkan sebuah kepuasan.
Karena hasilnya optimal dan bisa diimplementasikan.


Walau hujan terus mengguyur kota Bogor, dengan senang hati saya pulan ke Malang untuk menjalankan shalat Idul Adha di keesokan harinya ...



JOKO WiN
Desember 2007


KOTA BATU : KETAN KD


Hari ini 6-8 Desember 2007. 

Di kota Batu, Malang, Jawa Timur saya mengikuti acara workshop Pengembangan SBI, Sekolah Bertaraf Internasional. Sekitar 100 orang yang terdiri Kepala Sekolah, Penanggungjawab SBI serta pendamping dari VEDC Malang hadir dalam kegiatan ini.

Kota Batu merupakan kota yang baru saja merayakan 5 tahun menjadi kota madya. Letaknya 25 km disebelah barat kota Malang. Dengan 800 meter diatas permukaan air laut, udaranya terasa dingin sejuk.
Apel Manalagi merupakan buah khas yang hanya tumbuh di kota Batu. Kota ini mempunyai hasil utama sayur mayur, buah buahan serta hotel hotel untuk para wisatawan. Paralayang juga merupakan unggulan wisata utama. Sayang paralayang, tidak bisa saya nikmati, karena padatnya acara workshop.

Workshop kali ini sedikit istimewa. Ada Irine dan Yelka mahasiswa Jerman yang sedang partnership di VEDC Malang. Mereka menguraikan tugas tugasnya selama di Malang. Sebagai bagian dari kerjasama Internasional. Akhirnya peserta dari SBI juga ingin mendapatkan mahasiswa mahasiswa seperti Irene dan Yelka.
Ada 12 janji kinerja yang harus dilaksanakan oleh SBI. Salah satunya ada kerjasama internasional. Workshop berlangsung lancar.

Malamnya, kami makan di warung ketan campur parutan kelapa dan bubuk kedelai dipojok alun alun kota Batu. Warung ketan ini sudah ada hampir 10 tahunan. Rasanya nikmat. Apalagi dicampur kopi panas. Bisa menghangatkan badan dari dinginnya kota Batu.
Warung ini sudah mempunyai target market tersendiri. Dengan produk yang bersifat customize. Artinya bisa pesan ketan dengan parutan kelapa saja. Bisa pesan ketan dengan bubuk kedelai saja. Bisa pesan ketan dengan cairan gula merah saja. Bisa pesan juga mixing 2 atau ketiganya.
Sekarang posisioningnya makin kuat. Tahu sebabnya ?. Karena Kris Dayanti yang asli kota Batu, kalau pulang ke kota Batu selalu mampir ke warung ketan ini. Hal ini disiarkan pada acara infotainment televisi. Akibatnya, warung ketan ini makin terkenal dengan nama ketan KD. Sebuah posisioning yang tak terduga, tapi makin memperkuat keberadaannya.

Saya, makin menikmati aja ketan ini. Baik ketan KD maupun bukan ketan KD.
Semuanya enak...


JOKO WiN
Desember 2007

Kamis, Desember 13, 2007

LINTAU : PENJUALAN MOBIL YANG TERTUNDA


Lintau Buo. 
Pasti banyak yang nggak tahu. Batusangkar, pasti sebagian yang tahu. Tanah Datar pasti juga sebagian yang tahu. Padang, semua orang pasti tahu.Mungkin belum banyak yang berkunjung ke Padang. Tapi pasti sudah pernah makan di warung nasi Padang.
Tanggal 3, 4 dan 5 Desember 2007 saya mendapat tugas untuk berkunjung ke Lintau Buo.
Untuk berdiskusi dengan Bupati Tanah Datar, kira kira 200 km dari kota Padang, dengan melewati Batusangkar.
Tugas bisa saya selesaikan dengan baik. Bahkan Bupati memberikan lampu hijau untuk mengembangkan SMK secara total, dengan bantuan dana pendampingan dari Kabupaten Tanah Datar.
Hasil ini diluar dugaan. Harapan melebihi dari kenyataan. Dalam marketing ini disebut kepuasan. Kumpulan dari strategi dan taktik hasilnya tidak mengecewakan, walau tidak bisa disebut luar biasa.
Setelah kunjungan saya ke bupati yang disertai oleh kepala sub dinas program, kasubag tata usaha, manajer ws dan administratornya, kami pulang dengan puas, senyum terkembang, harapan membentang. Acara dilanjutkan dengn makan siang, Nasi Padang. Pasti... karena makanan lainnya nggak populer.
Saya ke SMK Lintau Buo dengan Manajer WS pak Rizal dan Administrator WS Mas Widodo sekaligus menjadi sopir Suzuki Carry yang disewa 150.000 seharinya. Jalan meliuk liuk melewati lereng gunung Merapi. Perjalanan satu jam. Kanan kiri hijau semua. Dan yang jelas semua jalanan beraspal halus.ini yang membanggakan.
Lintau Buo sebagai daerah asal Dirjen Dikti Bapak Fasli Jalal, merupakan daerah yang asri. Saya foto dengan latar belakang Bukit Barisan yang membentang disepanjang pulau Sumatera. Saya juga bisa berfoto dirumah tradisional minangkabau yang dibangun tahun 1902. Semuanya asri. Hanya satu masalahnya, sepi. Sangat sulit mencari kendaraan umum yang melintas di Lintau Buo setelah tengah hari.
Sorenya kami harus balik ke Payakumbuh trus ke Bukittinggi. Dengan naik mobil Taft buatan tahun 1982, saya, mas Widodo, pak Wirman Kepala Sekolah SMK Lintau Buo dan Pak Siregar yang punya mobil, kami telusuri bukit, ngarai dan gunung selama satu setengah jam menuju Payakumbuh.
Ditengah jalan kami makan sate pakan sabtu, sate sapi disertai dengan lontong dan diberi sambal. Enaknya, bikin neg perut karena kenyang.
Sesampai di Payakumbuh, kami baru tahu bahwa mobil yang kami tumpangi harus diberi salam good bye. Karena besoknya mobil tersebut harus diambil oleh pembelinya yang telah memberikan uang mukanya pada pak Siregar. Untung saja mobilnya hari ini belum diserahkan, hingga kami bisa memakainya.
Selanjutnya jam tujuh malam saya naik bis butut terakhir dari Payakumbuh jurusan ke Bukittinggi.
Dengan terkantuk kantuk saya nikmati perjalanan panjang hari ini


JOKO WiN
Des 2007

Sabtu, Desember 01, 2007

Gorontalo ; Positioning dan Bentor



Di penghujung tahun 25 – 29 Nopember 2007 ini, sebuah propinsi baru saja saya kunjungi. Dalam rangka mengembangkan bangsa ( ceileee…..). Saya baru saja memberikan workshop Penelitian Tindakan Kelas / PTK kepada guru guru Golongan IV a se Gorontalo.
Rasanya senang bisa bertemu teman lain. Memberikan sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Saya mengunjungi Gorontalo untuk yang kedua kalinya.
Pertama ketika Upacara pembukaan program Work Station ( WS ) dilakukan. Sekalian workshop dengan 50 Kepala Sekolah se Gorontalo.
Kedua, saat ini, sekaligus mengakhiri seluruh kegiatan WS dengan workshop PTK.
Saya melihat Gorontalo sebagai daerah yang indah dan aneh.
Indah karena jalan jalannya rata dan halus.
Aneh karena daerah sekitarnya dikelilingi pegunungan. Daerah pegunungan tapi jalannya gak ada yang naik turun.
Propinsi yang dikembangkan sebagai daerah penghasil jagung yang paling produktif se Indonesia ini mempunyai makanan yang sudah saya rasakan. Namanya : MILU SIRAM. Makanan serutan jagung yang dicampur dengan irisan daun bawang, dibuat seperti sup. Rasanya enakkkk tenannnnn. Rasanya saya seperti jadi sering mencoba layaknya Kuliner. Walau kuliner swasta dan kecil kecilan.

Ada lagi yang khas dari Gorontalo, yakni BENTOR alias Becak Motor.

Becak yang biasanya digenjot dengan tenaga manusia dengan bahan bakar nasi pecel itu, bagian belakangnya diganti dengan sepeda motor. Jadi naik sepeda motor didepannya ada tempat duduknya seperti becak. Kreatif. Hingga banyak becak berlalu lalang di Kota Gorontalo. Akibatnya ?
Pemkot jadi pusing karena populasi Bentor yang tidak terkontrol. Bahkan angkutan kota tergeser kepopulerannya. Jauh dekat rata rata 3000 rupiah saja. Murah...
Ini seperti sebuah brand – merek baru bagi kota Gorontalo. Sebuah kota yang tumbuh dan berkembang. Telah memposisikan dirinya sebagai kota dengan penghasil jagung. Juga sebagai kota dengan bentor terbanyak.
Positioning yang tepat.Dalam saat yang tepat ini, saya juga dapat oleh oleh yakni pohon Kaladium dalam berbagai bentuk. Khas dan unik. saya yakin pasti bentuknya beda dengan yang di pulau Jawa.Kaladium atau sering juga disebut dengan keladi atau senthe dari Gorontalo ini bentuknya memanjang dan berwarna hijau dengan semburat merah. Saya belum pernah menjumpainya di Jawa. Semoga bisa menambah koleksi keluarga saya di rumah.
Perjalanan saya dengan Lion Airlines dari Malang-Surabaya-Makasar-Gorontalo lalu balik lagi dengan rute yang sama rasanya jadi pendek saja waktunya, Karena semuanya berjalan lancar.

Ketika tulisan ini saya ketik, saya masih berada di airport Jalaluddin Gorontalo sambil menikmati pop mie rebus dan secangkir kopi jahe ginseng. Khas Gorontalo
Nikmatnya tiada tara.......



Joko WiN
November 2007

Boyolali : mak plekenthus


Boyolali, sebuah kota kecil berada di sebelah barat Surakarta sekitar 20 kilometer.
Hari ini, 18 November 2007, saya dan isteri dan sopir sedang mendatangi acara pengantinan anaknya ex Kepala Pusat di tempat saya kerja. Saya datang mewakili 450 orang warga VEDC Malang yang kesemuanya TIDAK BISA datang. Sebuah tugas yang tidak ringan.

00.30
Saya berangkat tengah malam, jam setengah satu malam, dari Singosari Kota Malang agar paginya bisa sampai ke Boyolali. Biar gak terlambat. Biar bisa on time lihat pengantinnya.

06.00
Saya datang jam enam pagi di Batu Jamus Sragen untuk ikut Mandi di tempat Kakak Ipar yang jadi Adminstratur di PTP Batu Jamus. Mandi pagi segar di daerah pegunungan yang dikelilingi hutan karet. Sarapannya pakai botok, tempe goreng, ikan ayam goreng. Minumnya kopi hasil kebun. Mak nyusss rasa sedapnya.

08.00
Jam delapan pagi saya berangkat ke Boyolali tempat acara ramai ramai pengantin dilaksanakan. Sampai di lokasi. Mengikuti acara dengan system USDEK.What’s that ?
Sistem ini sudah familiar di Jawa Tengah dan harus dijalani urutannya, yakni Unjukan ( minuman), Sop (sup ), Daharan ( nasi ), Es Krim ( ice cream ). Top Banget……
Pas sedang Usdek,disebut rombongan rombongan untuk foto bersama dengan pengantinnya
Ketika disebut Rombongan Diknas Jogja, sekitar 15 orang berdiri, lalu foto bersama
Ketika disebut rombongan LPMP Jogja, sekitar 20 orang berdiri lalu foto bersama.
Ketika disebut rombongan VEDC Malang…. Sekali disebut…..Dua kali disebut ….lalu… mak plekenthus…. Hanya 3 orang yang berdiri, saya, isteri dan mas Misno sebagai sopir yag hari itu saya paksa untuk berbaju batik agar bisa menemani dan masuk di area pengantin.
Rasanya saat itu wajah saya mungkin paling merah menahan malu…. Bayangkan institusi yang warganya 450, hanya 1 yang mewakili, saya sendiri. Saya bisa bertiga karena ada isteri dan Sopir. Ironis memang. Tapi itulah hidup..
Diujung acara saya baru menyadari bahwa kekerabatan dan silaturahmi harus dijalin ketika masih kerja, sehingga pas masa pensiun masih terus dikenang. Sehingga pas punya gawe masih ada yang datang.
Sebuah refleksi hidup dalam sebuah siklus yang jelas.
Agar hasilnya tidak…. Mak plekenthus……

24.00
Saya tiba di Malang dengan selamat
Perjalanan yang nikmat.
Home sweet home, mandi air hangat dan tidur nyenyak..... pulas.



Joko WiN
November 2007

Kamis, November 15, 2007

PENSIL


PENSIL. Semua orang tahu tentang pensil.
Mulai anak anak TK sampai yang sudah bekerja tidak akan pernah melupakan pensil.
Dalam tataran belajar pertama kali ketika di TK, kita diberi pensil oleh Bu Guru TK sebuah pensil untuk menulis atau tepatnya menggambar apa saj
Hasilnya ? Sebuah lukisan benang ruwet. Sangat Ruwet.
Lalu dengan kecerdasan yang kita miliki, kita mampu menjelaskan dan menterjemahkan lukisan tersebut dengan berbagai cerita.
Cerdas kita melebihi profesor manapun.

Sekarang, ketika saya sudah bekerja dan sering workshop dari hotel ke hotel, selalu mendapat pensil hotel. Pensil dengan label hotel.
Pensil pensil tersebut selalu saya simpan. Saya sering mendapat banyak pensil. Karena banyak peserta workshop yang tidak mau membawanya.
Saya "angkut" pensil pensil tersebut. Kadang 5 sampai 10 buah pensil bisa saya bawa pulang sehabis workshop. Jumlahkan saja kalau berkali kali saya workshop di hotel. Lalu, untuk apa pensil tersebut ?
Saya punya anak yang hobby menggambar.
Saya punya anak yang sedang kuliah di desain komunikasi dan visual
Saya punya keponakan yang masih sekolah di SD
Saya punya keponakan yang masih sekolah di TK
Saya punya saudara saudara yang masih sekolah
Semua butuh pensil !!!! Apalagi diberi pensil dan pensilnya berlabel hotel.
Wooowwwww.... kelihatan senangnya wajah mereka bila mereka menerimanya. Karena Pensil standar mudah mencarinya. Pensil berlabel hotel, tidak biasa ada di kotak mereka.

Dulu ketika saya masih anak anak, pensil merupakan barang yang sangat berharga. Seringkali sebuah pensil saya bagi dengan adik saya agar kami bisa punya pensil bersama. Sebuah pensil dengan tulisan made in China 2B. Separoh bagian saya, separoh bagian adik saya. Pensil bagian saya, kedua ujungnya saya serut agar lancip semuanya. Sehingga saya bisa menggunakannya atas bawah untuk berbagai keperluan. Ya untuk menulis. Ya untuk menggambar. Rasanya, bangga sekali punya pensil yang banyak gunanya.
Setiap hari pensil saya serut. Setiap hari pensil saya elus elus agar gak mudah putus ujungnya. Setiap hari pensil saya masukkan kedalam kotak pensil yang terbuat dari kayu. Klotak klotak bunyinya....

Sekarang....
Jaman sudah berganti. Tidak ada lagi ceritanya menggunakan pensil separoh. Apalagi diserut kedua ujungnya

Hari ini ...
Pensil dirumah saya tinggal sedikit. Saya masih berusaha. Agar workshop berikutnya di hotel yang berbeda. Lalu mendapat pensilnya. Sehingga ...Pensilnya menjadi penuh warna. Dan... Keponakan saya selalu gembira, karena selalu menerima pensil dari saya.

Bukankah membuat gembira dan senang orang lain juga menyenangkan jiwa kita....


Joko WiN
November 2007



BUKU


Buku. Sebuah kata yang mempunyai makna yang luar biasa.

Saya termasuk pecinta buku. Bukan berarti Kutu Buku. Seringkali saya membeli buku tidak selalu dalam subjek tertentu. Dan selalu saya baca.
Buku yang kelihatannya menarik packagingnya, biasanya saya beli. Tentunya yang dengan harga terjangkau.
Isteri saya suka buku, saya suka buku, anak anak suka buku.
Jadi di rumah, buku menjadi barang yang ada dimana mana. Di rak buku, di bawah rak TV, di kamar tidur, semua bisa didapatkan buku buku.
Pengalaman mengajarkan membeli buku mudah, merawatnya yang susah.
Ketiga anak saya semuanya suka buku. Waktu libur tiba, entah hari minggu maupun sekolah libur semesteran, berarti jatah saya untuk membelikan buku. Disatu sisi saya harus rogoh saku. Disisi lainnya saya amat bangga, katena anak anak suka membaca buku. Karena tidak mudah menimbulkan minat baca pada anak anak. Apalagi buku ensiklopedi sudah menjadi santapan mereka.

Berbincang masalah buku, saya pernah merasa kecewa dan malu. Di institusi tempat saya kerja, saya mengusahakan penulisan modul yang sudah dilakukan teman teman menjadi sebuah buku. Saya ketemu dengan salah satu penerbit buku kondang dari Yogyakarta. Saya ajukan modul sebanyak 70 judul. Setelah dikoreksi, disetujui 35 judul.
Setelah diskusi berkali kali, Institusi saya diberi kesempatan.
Untuk tahap awal akan dicetak 7 judul bidang automotif.
Dari penerbit saya diberi CD karya tulis teman teman untuk dikoreksi kembali selama 2 minggu. CD Saya distribusikan ke mereka. Hasilnya? 2 bulan tidak ada sentuhan satu teks pun dari teman teman sebagai penulis. Sementara peta pendidikan dan kurikulum berubah. Dan, bukunyapun gagal dicetak.
Akhirnya saya harus memohon maaf ribuan kali dengan harapan agar judul judul lainnya bisa dicetak. Karena, penerbit melihat, 7 judul saja tidak bisa menyelesaikan, apalagi 35 judul.... Sebuah pengalaman berharga. Dibalik kegagalan ini saya sadar bahwa niatan untuk membukukan modul menjadi buku tidaklah semduah yang saya pikirkan. Kebersamaan dan kesatuan pikiran harus diimplementasikan.

Saya tetap punya pendapat bahwa semua orang pasti punya kemampuan menulis. Sekecil apapun. Akhirnya saya sering mengundang penerbit dari Yogyakarta tadi untuk menjadi pembicara di berbagai workshop yang dirancang oleh institusi. Isinya adalah bagaimana menjadi penulis yang bukunya bisa layak cetak dan layak edar dan disertai dengan penghargaan yang setimpal. Workshop diimplementasikan untuk guru guru, mahasiswa, siswa maupun peserta pelatihan di tempat saya kerja. Hasilnya memang belum terlihat. Tetapi minimal saya telah berbuat.
Pertanyaan lainnya : Apakah saya juga menulis buku ?
Jawabannya sederhana: Ya !! Tapi belum selesai
Kita tidak hanya menjadi pembaca yang setia, setidaknya bisa mencurahkan apa yang ada dalam benak kita.
Seadanya...
Semampunya...


Joko WiN
November 2007



MY SPECIAL POWER 4


Ada yang asyik dalam perkawinan saya.
Setelah menikah 22 tahun, ada pertanyaan teman sekantor saya.
Mengapa kamu menikah dengan isterimu yang sekarang ini?
Jawaban saya sangat sederhana.
Isteriku ini adalah orang paling cantik se Indonesia. Buktinya ?
Dari seluruh Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur, hanya dia yang saya pilih.
Dan saya gak memilih lainnya. Sip kan ???
Jelas dan Taktis......


Joko WiN
November 2007


Rabu, November 14, 2007

WHEN ENGLISH COMES TRUE 4


FREE TRANSLATE

government bonds



sanak famili James Bond yang bekerja pada BUMN

teleconversation

pembicaraan yang bertele-tele

4-wheel drive

kendaraan beroda empat

brain storm

gegar otak

duty-free

pengangguran

marketing management

PD Pasar

waterproof

pawang hujan

walk-in interview

wawancara di jalan

undercover police

polisi tidur

golden handshake

mas kawin

general manager

ajudan jendral, biasanya berpangkat kopral

parent company

perusahaan bapak ku

background

halaman belakang rumah

lip service

perawatan bibir

understanding

Jongkok

natural gas

Kentut

outgoing personality

cablak, mulut ember, biang gossip

outlook express

curi-curi pandang

rush hour

jam yang kecepetan

search and rescue

siapa cepat dia dapat

self service

Egois

in house training

olahraga di rumah, biasanya karena diluar hujan

umbrella organization

pabrik payung

walk out

cari angin

wall street

jalan buntu

word processing

tel-me

wall paper

gubuk berdinding kardus

room boy

anak rumahan

hand out

tangan keluar

Frenchfries

orang Prancis yang sedang berjemur

barber shop

toko/pedagang peralatan angkat berat

black list

listrik gelap

brotherhood

saudaranya Robinhood

hospitality

rumah sakit dengan perawatan teliti

main reason

bermain kata

export quality

TKI



Joko WiN
November 2007


WHEN ENGLISH COMES TRUE 3

ENGLAND LANGUAGE
( BAHASA INGGERIS )

Saat itu ada bule kehilangan sepeda motornya yg baru saja di parkir di depan toko.
Lalu dia bertanya ke seseorang yg saat itu kebetulan berada ditempat parkir, namanya Okoj, apakah dia ngeliat orang yg ngambil sepeda motornya.

Okoj yang orang jowo asli bilang,
"Yes, he use to table square-square.
Worth he fast-fast go without any wet expire."
( "Iya, dia memakai kemeja kotak-kotak.
Pantes dia cepat-cepat pergi tanpa basa basi" )

Lalu dengan sok berwibawa Okoj menasehati,
"Another river if park bicycle motor careful-careful yes ?"
( "Lain kali kalo parkir sepeda motor hati-hati ya ?" )

Si bule bingung nggak tau harus ngomong apa.
Lalu Okoj bergumam dalam hati karena takut bulenya denger,
"Basic bule!"
( Dasar bule! )

Si bule ngeloyor pergi dan dengan pe-de nya Okoj bilang,
"Breasttttt!" sambil melambaikan tangannya.
( Dadaaaaa! )

Dan bulepun pergi dengan bergumam:
"Basic stupid, Okoj not know self, england language he break ."
( Dasar bego, Okoj gak tau diri, bahasa inggris dia rusak )

Loh bahasa Inggris siapa yang kacau yhaa….


Joko WiN
November 2007



WHEN ENGLISH COMES TRUE 2

100 % INGGERIS JAWA

Seorang sopir lagi nyetirin boss bule Amrik, kebetulan lagi sial.
Mobilnya nyodok kendaraan di depannya karena mendadak berhenti.

Dengan ter-bata² ia minta maaf kepada si boss:

"Sorry Sir, I brake brake, do not eat. After I Check, the wheel no flower again "
( maaf pak saya rem-rem nggak makan, Setelah saya cek rodanya nggak ada
kembangannya lagi )

Begitu si Boss mau ikutan ribut sama yg ditabrak, dia bilang
"Don't follow mix Sir!
the bring that car if not wrong is the children fruit from manager moneys,
he stupid doesn't play! let know taste"
( nggak usah ikut campur pak,
yang bawa mobil itu kalo nggak salah anak buah dari manajer keuangan,
dia memang goblok bukan main, biar tahu rasa)

Besoknya si supir gak masuk kerja, terus pas lusanya dia masuk si boss bule nanya :
" why you're not coming?"

Jawab si supir :

" I am sorry boss,
my body is not delicious,
my body taste like enter the wind"
( maaf boss
saya tidak enak badan,
badan saya rasanya seperti masuk angin)

"I really don't know whats your point!" kata bossnya

"yes how yes?....

I am alone migrain Sir will how the speak ,
but yes already,
how many-how many, people Java can speak England..." jawabnya serius
(ya .. gimana ya?...
saya sendiri puyeng Pak mau bagaimana ngomongnya,
tapi yo uwis lah.. piro-piro wong jowo iso ngomong Inggris..)


Joko WiN
November 2007



Selasa, November 13, 2007

PEMASARAN E-COMMERCE

PRINSIP-PRINSIP PEMASARAN DALAM APLIKASI E-COMMERCE

ABSTRAK

E-commerce telah menjadi transformasional yang berpotensi dalam berbagai industri dan jasa keuangan industri dimana dampaknya diharapkan sangat kuat. Dalam riset kualitatif ini empat studi kasus telah dikembangkan, dari serangkaian wawancara mendalam, untuk menyelidiki beberapa cara jasa keuangan organisas Inggris yang sudah menjawab inovasi ini.
Dengan mengambil perspektif yang luas dari manajer diberbagai disiplin, study ini utamanya terpusat pada aplikasi prinsip-prinsip pemasaran organisasi secara luas, dengan tantangan baru yang diperkenalkan oleh E-commerce.
E-commerce menyajikan tantangan budaya dan struktural yang pantas dipertimbangkan oleh organisasi besar. Ini juga berpotensi untuk mengubah sejumlah aspek pelanggan manajemen.

Latar Belakang Riset.

E-commerce telah menjadi transformasional yang berpotensi dalam berbagai industri dan jasa keuangan industri. Ini menjadi peluang dan tantangan yang peling besar yang dihasadpi oleh hampir semua industri (Achrol dan Kotler 1999) dan ini diklain oleh perusahaan yang tidak punya pilihan untuk menyebarkan teknologi internet untuk tetap berkompetisi (Porter 2001).
Jasa keuangan diharapkan berdampak kuat terhadapindustri (Birch dan Young,1997). Karena dimensi biaya badasar berubah dari bisni dan struktur distribusi (Durkin dan Bennett, 1999). Sebagai tambahan yang diargumentasikan bahwa dengan menyediakan kemudahan akses informasi yang berpindah tangan kekonsumen (Mitchell, 2000; tapp 2000) prediksi ini memindahkan e-commerce ke jasa keuangan yang merupakan suatu kebutuhan riset untuk memahami penomena ini sepenuhnya.
Bagian riset dalam paper ini menjelaskan penjelasan study kasus melibatkan wawancara diberbagai fungsi yang berbeda pada 4 organisasi jasa keuangan; untuk memperoleh tinjauan managerial dengan cara ini mereka telah menjawab perubahan ini. Didalam karya ini fokus riset adalah praktek dan prinsip-prinsip pemasaran yang telah diterapkan. Dalam ide ini orientasi pasar dianggap sebagai pusat yang menujukkan model utama untuk merespon perubahan. Jaworski dan Kohli (1993, p.56) menyarankan : orientasi pasar secara esensil melibatkan suatu hal yang baru atau berbeda sebagai jawaban atas kondisi pasar, yang mungkin dipandang sebagai bentuk dari perilaku inovatif.

Hurley dan Hult (1998) membantah secara kuat bahwa orientasi pasar itu adalah adopsi dari perilaku yang baru dan inovasi itu menyangkut komponen model orientasi pasar. Orientasi pasar secara ekstensif diteliti dalam study kuantitatif dibeberapa negara dan sektor industri (Lihat Lafferty dan Hult 2001 untuk ditinjau) bagaimanapun hal ini telah ada dan sangat mendalam, cara riset multi responden mungkin digunakan dalam praktek khususnya dari tinjauan banyak fungsi yang berbeda dalam organisasi dari sinilah juga riset terbaru, mendalam, riset empiris dalam konsep pemasaran operasi dalam industri perbangkan atau sektor jasa keuangan yang lain walaupun hal ini diklaim bahwa profesi perbankan sebagian besar gagal diadopsi pada konsep pemasaran (Baker, 1993). Dengan fakta bahwa keseluruhan industri jasa keuangan berubah sangat cepat, riset ini sepertinya akan terlambat.

Metodologi

Paper ini menguraikan bagian riset kualitatif yang melibatkan empat studi kasus yang dikembangkan dari serangkaian wawancara mendalam. Studi awal mulai dipandu pada desember 1999 dan januari 2000 dan sisa wawancara diambil antara juli dan desember 2000. pelaksanaan berbagai study kasus dapat dilihat pada berbagai percobaan dan pemberian makna dari penambahan validitas dan reabilitas riset melalui triangulasi. Pelaksanaan sejumlah study kasus juga memberikan makna menguji informasi dengan membandingkan antara kasus (Robson, 1993) dan membantu menambah kepercayaan pada interpretasi data dengan menyelidiki fenomena yang sama dalam keadaan yang berbeda (Stake, 1995).
Dalam study kasus ini dipilih yang menjelaskan dua kategori utama menyangkut industri jasa keuangan : perbangkan dan asuransi. Pasar jasa keuangan Inggris meliputi cakupan yang luas dari institusi dan ini sulit dilakukan riset yang memahami tiap-tiap sektor. Bagaimanapun pembedaan utama dibuat dalam textbook antara dua sektor utama perbankan (termasuk kredit rumah) dan asuransi. Perusahaan dapat memilih riset yang mempunyai bisnis utama dalam satu atau kedua sektor inti dari jasa keuangan.
Hal ini juga penting untuk melibatkan e–commerce dan siap membantu dalam mengusahakan akses ke para manager dalam bisnis tersebut. Ini titik penting terakhir dari pandangan praktis. Metode dipilih untuk melaksanakan study kasus yang melibatkan pewawancaraan dengan sejumlah eksekutif yang sibuk dari departemen yang berbeda di masing-masing organisasi. Salah satu pertimbangan utama dalam mengusahakan akses untuk wawancara mendalam. Sponsor adalah senior kontak yang menerima tanggung jawab untuk keterlibatan dan komitmen dari orang yang diwawancarai. Sponsor ini perlu dan sangat penting dalam mengusahakan kecukupan akses.

Wawancara mendalam individu dipilih sebagai metode utama dalam pengumpulan data seperti mengizinkan responden tidak menyebutkan nama dan memberi kesempatan untuk memeriksa dan memperjelas poin-poin yang timbul. Hal ini juga merupakan cara yang lebih praktis dalam keikut sertaan para eksekutif dan manajer yang sibuk.
Wawancara semi struktur
dengan pemandu topik memberikan beberapa konsistensi dan struktur pada wawancara itu. Pemandu topik digunakan untuk memberi petunjuk wawancara, tatapi tidak digunakan sebagai jawaban langsung, dan responden didukung untuk bebicara panjang lebar sekitar topik sebagai tambahan follow-up pertanyaan digunakan selama wawancara, yang perlu, disampaikan kepada responden penjelasan atau pengembangan respon mereka khususnya fungsi diwakili dalam wawancara yang mencakup

· pemasaran, penjualan, operasi, administrasi, sumberdaya manusia, IT, perubahan manajen dan keuangan.

Semua wawancara yang dikerjakan direkam dan ditranskrip. Transkrip kemudian diberi tanda dengan konsep dan ditranspormasi serta disederhanakan dalam memudahkan display, analisis dan perbandingan seperti yang direkomendasikan oleh Miles dan Hubertman (1989). Pengkodean direvisi dan dikembangkan untuk kemajuan riset. Display dikembangkan untuk konsep yang berbeda meringkas tanggapan dari tiap responden dan membiarkan analisa kasus

Ikhtisar Studi Kasus

Ada suatu konsensus yang kuat dari studi kasus responden e-commerce pada arti strategi signifikan untuk organisasi dan jasa keuangan mereka secara umum ada sedikit persetujuan pada langkah perubahan walaupun banyak responden merasa terlalu lama waktu yang digunakan oleh populasi mayoritas. Dampaknya dapat dilihat dala 3 area utama :

  1. ketersediaan informasi untuk pelanggan
  2. otomasi pemeliharaan dan transaksi, dan
  3. potensi mengurangi biaya-biaya.

Sedangkan ada persetujuan yang lebih penting dari e-commerce, cara dari 4 organisasi yang menjawab fenomena baru ini sangat bervariasi seperti diuraikan dibawah ini. Masing-masing organisasi memberi nama palsu untuk menjaga kerahasiaannya.

Konsep pemasaran dan pengembangan e-commerce

Konsep pemasaran dengan gagasan orientasi pasar menekankan pada pelanggan tetapi apa penekanan yang dapat ditempatkan jika berhadapan dengan suatu fenomena baru?. Ada banyak bukti penggunaan umpan balik pelanggan dan dan riset kompetitor secara umum. Terdiri dari umpan balik melalui kontak penjualan dan juga menggunakan seluruh metode riset pemasaran formal. Tentu saja dalam bidang riset pesaing ada banyak informasi dan masalah yang dihadapi oleh manajer.
Bagaimanapun ada sedikit bukti dari konsumen intelejen pasar yang berpengaruh signifikan dalam membuat keputusan strategis yang diperlukan untuk mobilisasi proyek e-commerce dalam organisasi ini. Sedangkan manajer dalam studi kasus organisasi mempunyai visi yang jelas tentang masa depan yang diberikan oleh pelanggan, kenyataanya adalah mereka harus percaya pada apa yang mereka tahu dan apa yang mereka rasakan.

Tantangan akan kebutuhan ini untuk mengantisipasi masa depan yang dihadapi dengan inovasi yang tidak nyata meliputi mdel orientasi pasar. Kohli dan Jaworski (1990) mengakui adanya generasi intelejen yang melibatkan antisipasi kebutuhan konsumen yang akan datang, tetapi tidak melakukan pengembangan melalui hal ini.
Tentu saja selanjutnya dalam peper Jaworski dan Kohli membantah inovasi adalah hasil orientasi pasar. Hubungan antara inovasi dan orientasi pasar tidak jelas. Satu argumen (Hayes dan Abernathy, 1980) menyatakan bahwa difokuskan orientasi pasar merugikan inovasi, berdasar pada ide dimana orientasi pasar menggangu bisnis yang tertarik akan kebutuhan pasar jangka pendek.
Disisi lain diusulkan model orientasi pasar yang lebih difokuskan pada inovasi (Hurley dan Hult, 1998) mereka menyatakan bahwa, jika orientasi pasar memerlukan adopsi perilaku baru (inovasi), konstruk inovasi harus tercakup dalam orientasi pasar yang ada.

Study orientasi pasar yang lain (Narver dan Slater, 1990; Slater dan Narver, 1994) mengambil posisi keberadaan konsumen dan orientasi pesaing dalam menciptakan nilai konsumen yang cukup dalam manfaat kompetisi bisnis.
Akhir-akhir ini Slter dan Narver (1998) mempunyai pandangan yang dimodifikasi dengan menambahkan pengembangan organisasi orientasi pasar pemikiran jangka panjang dan usaha untuk mencukupi kebutuhan konsumen yang tersembunyi. Bagaimanapun mekanisme pasar dirasakan dengan cara yang tidak jelas, bagaimanapun orientasi pasar original terkait dalam model. Slater dan Narver (1999) mengakui bahwa pemahaman orientasi pasar selanjutnya akan meningkat dan menjawab ketidak tahuan.

Pengalaman manajer dalam study kasus nampak seperti jumlah intelejen yang sangat besar dan riset dikumpulkan seta digunakan dalam perusahaan yang hanya terbatas pada aplikabilitas pengembangan strategi. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian masadepan dan kesulitan proposisi teori penelitian terhadap pelanggan.

Konsep pemasaran dan responsi organisasi e-commerce

Untuk organisasi yang berorientasi pasar tidak cukup hanya difocuskanpada pelanggan dan kompetitor; hal ini penting untuk merespon perubahan dalam pasar. (Kohli dan Jaworsky 1990) dalam organisasi yang besar melibatkan tingkat koordinasi inter fungsional (Naerver dan Slater, 1990). Organisasi kecil difokuskan pada perubahan organsasi.

Kebutuhan untuk membimbing organisasi dan juga berpusat pada batas waktu yang singkat untuk implementasi tantangan dan bukan pada pelatihan manajemen tradisionil yang telah disiapkan (Smith, 1998), hal ini diperlukan untuk melihat secara detail masing-masing area dan jenis orang yang terlibat, dan juga menjaga gambaran yang ada dalam pikiran mereka. Hal ini tidak hirarkis (Miles et al ; 2000) dan aturan tradisional tidak selau diterapkan.

Untuk mengambil manfaat dari keuntungan e-commerce Porter (2001) menekankan imperatif perusahaan untuk mengembangkan value chain untuk mempertahankan manfaat kompetisi. Hal ini melibatkan tingkat integrasi tinggi pada aktifitas. Sebagai contoh aktifitas penjualan dihubungkan dengan proses order.

Disamping sukses awal rancangan e-commerce dalam beberapa studi kasus ada tantangan nyata dalam mengembangkan dan mendukung integrasi dan koordinasi pendekatan fungsional untuk implementasi jangka panjang, jika hal itu ada didalam organisasi tersebut. Dalam study kasus Interbank, penciptaan operasi yang terpisah nampaknya gagal.

Berdasarkan hal ini perusahaan yang melakukan bisnis melalui internet, issu organisasi muncul yang menuntut penyesuaian infrastruktur organisasi ; budaya, struktur dan manusia (Boddy dan Boonstra, 2000). Terapi perubahan pada norma-norma dan model mental (Kondra dan Hining 1998) dapat secara phisikologis mengancam (Ashkenas, 2000). Oleh karena itu perlu dikenali keputusan strategis untuk mengembangkan inovasi yang mempunyai imlikasi organisasi yang sangat besar (Prahalad dan Hamel, 1990).

Issu implementasi strategis dikenal dalam model orientasi pasar utama bagaimanapun argumentasi seperti ini kurang dipahami. Kohli dan Jaworsky (1990) mengatakan bahwa kemampuan reaksi bukan generasi intelejen atau diseminasi, tetapi inti dari model mereka. Kemampuan reaksi adalah tindakan mengambil jawaban pada tren pasar, yang melibatkan secara virtual semua departemen dalam organisasi.

Meskipun Jaworsky dan Kohli (1993) mengakui bahwa analisis mereka tidak nampak pada proses perubahan. Dalam model alternatif Narver dan Slater (1990) mekanisme reaksi pada perubahan adalah suatu cara integrasi koordinasi interfungsional. Untuk memenuhi hal ini perusahaan secara efektif harus mengembangkan struktur horisontal dan mengatur proyek melalui tim multi fungsional (Slater dan Narver, 1994), tetapi mereka juga membutuhkan pembelajaran organisasi (Slater dan Narver, 1995) mereka setuju dengan Day (1994) yang menyatakan bahwa kemampuan atasan untuk belajar adalah kritis karena itu akselerasi perubahan teknologi dan kebutuhan akan pengembangan kemampuan yang berbeda untuk mencapai manfaat kompetisi. Meskipun mereka menerima bahwa tidak ada teori secara luas yang diterima dari budaya dan iklim pembelajaran organisasi.

Konsep pemasaran dan manajemen pelangganmelalui e-commerce

Dua bagian sebelumya difokuskan pada operasi konsep pemasaran pada level pengembangan strategi dan perubahan organisasi dalam hubungan pengenalan e-commerce. Bagian ini difokuskan pada tingkat operasional dalam mempertimbangkan bagaimana e-commerce itu sendiri dan bersama dengan saluran yang lain yang digunakan dalam hubungan dengan pelanggan. Responden dari 4 organisasi menyebutkan 3 unsur utama manajemen pelanggan yang mereka harapkan dapat dikirim melalui e-commerce. Unsur tersebut adalah :

1. ketetapan informasi pada tanggung jawab individu

2. komunikasi dua arah dengan pelanggan

3. transaksi self-service

Hubungan ini dianggap penting pada proses pemasaran karena pentingnya layanan pelanggan sebagai bagian dari pertimbangan dari total hubungan organisasi dengan pelanggan tersebut. Hubungan pemasaran telah dikemukakan sebagai peradigma baru dalam pemasaran, khususnya mengenai arti dalam layanan perusahaan hal ini digambarkan sebagai penetapan, pemeliharaan, dan menambah hubungan dengan pelanggan dan mitra yang lain (Grondros, 1994,1996) dan memberikan alternatif tinjauan model fungsional tradisionil Amerika.

Literatur pemasaran jasa (Reicheld dan Sasser, 1990; Berry dan Parasuraman, 1991) menekankan pada hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan pelanggan serta retensi. Argumentasi ini menyatakan bahwa dengan meningkatkan kualitas layanan, kepuasan layanan pelanggan akan meningkat dan pada akhirnya pelanggan merasa kepuasannya dipenuhi dalam hubungan yang kuat dengan penyedia. Mungkin ada satu jenis kesempatan baru untuk memelihara hubungan pelanggan yaitu dengan menggunakan e-commerce.

Manfaat ini mengoptimalkan kualitas hubungan dua arah (Sharpe, 1999) dan dengan mengkombinasikan kemampuam merespon secara langsung permintaan pelanggan dan menyediakan pengalaman interaktif, perusahaan mungkin mempunyai kemampuan yang lebi besar untuk menetapkan, memelihara, dan mendukung hubungan jangka panjang (Winer, 2001).

Ada implikasi utama untuk peran cabang dalam manajemen pelanggan jika transaksi terus meningkat akan lebih self-service. Dalam penasehat teori di cabang lebih dipusatkan pada kebutuhan pelanggan pada lingkup kehidupan yang berbeda dan memberikan nasihat. Dalam informasi yang dikumpulkan melalui online dapat membantu pemahaman kebutuhan pelanggan.

Pada waktu yang sama kreasi unit layanan pelanggan untuk berhubungan melalui telepon dan kontak pelanggan e-commerce merupakan umpan balik yang dikumpulkan oleh staf pusat dan administrasi pusat yang menerima komunikasi langsung dengan pelanggan.

Kesimpulan

Study ini menggunakan penglihatan mendalam untuk menyelidiki cara yang ditempuh oleh sejumlah organisasi jasa keuangan yang telah merespon e-commerce. Khususnya pertanyaan dalam paper ini menanyakan sejauh mana konsep pemasaran, operasionalisasi dalam model orientasi pasar utama yang memberikan kerangka konsep untuk memandu para praktisi dalam merespon penomena baru seperti e-commerce.

Dengan mengambil pendekatan mendalam dengan berbagai responden kemungkinan akan diperoleh perspektif yang berbeda dari para manajer yang mempunyai cakupan peran fungsional dan latar belakang profesional yang luas. Hal ini menunjukkan perspektif yang mempertimbangkan gagasan meliputi konsep pemasaran tersebut. Data dikumpulkan dari beberapa pertanyaan tentang kecukupan model yang ada untuk menjelaskan aspek-aspek tertentu dari inovasi organisasi pasar dalam sejumlah tingkatan yang berbeda. Ditingkat perumusan strategi tidak cukup jika hanya difokuskan pada pelanggan dan kompetitor serta gap dalam model orientasi pasar yang menjelaskan market sensing dan proses pengambilan keputusan.

Dengan langkah perubahan yang cepat sekarang ini, terutama dalam penerapan teknologi untuk menetapkan bisnis seperti jasa keuangan, pada riset selanjutnya diperlukan memahami proses pengambilan keputusan strategis dan bagaimana jika dihubungkan dengan antisipasi kebutuhan pelanggan, pada interaksi tingkat organisasi dari struktur dan budaya dalam proses perubahan menyatakan bahwa riset yang disiplin lebih diperlukan dalam mengembangkan pemahaman kita. Akhirnya, pada tingkat operasional e-commerce dan saluran komunikasi yang lain akan membawa area baru organisasi kedalam hubungan langsung dengan pelanggan, untuk pertama kali. Dalam aplikasi ini konsep pemasaran merupakan unsur penting. Pengembangan selanjutnya dari kerangka umum untuk pemahaman manajemen pelanggan, yang meliputi keseluruhan hubungan dengan pelanggan, yang merupakan dasar untuk keberhasilan pada pendekatan yang lebih konsisten.

Area untuk riset dan pengembangan teori bukan sesuatu yang diminati oleh akademisi untuk organisasi besar membuat investasi multi-million dalam teknologi dan perebutan yang berhubungan dengan permasalahan bagaimana cara mengintegrasi dan mengkoordinasi layanan dalam lingkungan multi saluran dalam aplikasi yang sangat praktis.

SEKOLAH

PERCOBAAN FISIKA

Seorang murid yang dikenal nakal dan agak kurang ajar bertanya pada guru fisikanya

Murid : "Pak, saya ada pertanyaan ...."
Guru : "Apa?"
Murid : "Sebuah lilin yang menyala ditutup dengan gelas, lilin tersebut mati. Hal itu membuktikan apa????"
Guru : "Tidak ada udara di dalam gelas."
Murid : "Salah!"
Guru : "Lalu apa?"
Murid :"Membuktikan bahwa kita kurang kerjaan ...."


PERTANYAAN

Suatu hari di sebuah kelas, seorang guru memberikan pertanyaan pada murid-muridnya.
Guru : "Andi, ibu kota Jawa Timur di mana?"
Andi : "Surabaya, Pak!"
Guru : "Benar! Kamu Ari, letak sungai Bengawan Solo di mana?"
Ari : "Di Jawa Tengah, Pak!"
Guru : "Benar, Bujel sekarang kamu, jelaskan asal usul Borobudur!"
Bujel : "Kenapa, sich, Bapak nanya terus? Tadi malem Bapak nggak belajar ya???


SMARY SAKLITNOV

Ketika seorang guru baru sedang mengabsen murid-muridnya, mata sang guru tertarik pada sebuah nama, dan dengan penasaran si guru lalu memanggil muridnya yang satu ini...

Guru : "Smary Saklitnov, coba kemari!"
Murid : "Ya, Bu. Saya."
Guru : "Sini kamu nak, kamu keturunan Yugoslavia yach?"
Murid : "Nggak, Bu!"
Guru : "Lalu kenapa nama kamu Smary Saklitnov?"
Murid : "Oo ... itu, Smary itu singkatan dari nama bapak saya (S)urtono dan ibu saya (Mary)anti."
Guru : "Mmmm ... lalu Saklitnov?"
Murid : "Sabtu Kliwon Tujuh November."


SINGKATAN

Guru : Ada siswa kita namanya Dodo, Yanto, Kirman, Rikko. Kalau disingkat namanya jadi apa anak anak?
Murid : Doyan kirik, buuuuuu guruuuuuu.....
Guru : ????


Joko WiN
November 2007

SISTEM KOMUNIKASI DI INDONESIA

Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa diantara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologi canggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa yang lalu.

Disepakati penelitian dimulai dari Amerika trus Inggris & terakhir Indonesia.

Di Amerika,
setelah penggalian sudah mencapai 1000 meter maka ditemukan kabel tembaga, maka Team Amerika dengan banggannya menyimpulkan bahwa :
sejak 1500 tahun yang lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai tembaga di Amerika.


Di Inggris,
setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 m tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 m ditemukan serpihan kaca maka Team Inggris tersebut dengan bangganya menyimpulkan bahwa :
sejak 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris

Dan terakhir di Indonesia,
setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 m dan 1000 m sampai seterusnya tidak ditemukan apa-apa, lalu dgn sangat bangganya, maka Team Indonesia menyimpulkan bahwa :
sejak 5000 tahun yang lalu komunikasi di Indonesia telah menggunakan wireles.


Joko WiN
November 2007

Senin, November 12, 2007

PERGI KE JEPANG




April 2007
Jepang. Sebuah negara yang saya tidak pernah membayangkannya. Apalagi pergi ke negara matahari terbit ini. Saya berkesempatan pergi ke Jepang karena mengantarkan 30 anak anak peserta magang di perusahaan di Jepang. Kerjasama antara VEDC Malang dengan Asian Youth Centre sebagai lembaga pengirim.

Kebetulan bulan April 2007 pas musim dingin tiba. Kebetulan pula pas mengembangnya bunga sakura.
Jadi.... indahnya Jepang dengan sakuranya sangat mewarnai kehidupan warga Jepang sehari hari. Hal ini belum pernah saya temui
di Indonesia.
Memang di Indonesia tumbuh bunga sakura, tetapi sangat berbeda spesiesnya. Di Indonesia jenis bunganya dengan kelopak yang kecil kecil, sedangkan di Jepang kelopak bunganya lebih besar.
Banyak kegiatan yang saya lakukan di Jepang. Mulai melihat tempat tidur peserta di asrama, tempat belajar bahasa, sampai dengan tempat kerja mereka. Hasilnya ? semua perfect.
Makan terjadwal waktunya.
Kerja terjadwal waktunya

Hal lain yang saya kerjakan ?

Tentunya jalan jalan di Tokyo. Dengan fasilitas yang modern tetapi budaya timur tetap dipertahankan. Masih banyak orang orang pakai kimono ditengah hiruk pikuk peradaban modern yang mereka terapkan.
Saya mengunjungi daerah pertokoan yang kesemuanya menjual game game keluaran terbaru. Mulai dari PS, CD, DVD, Film sampai komik komiknya. Fantastis....

Disisi lain, saya berusaha berkunjung ke Perusahaan di Jepang. Hasilnya ? Beberapa perusahaan di Jepang ingin bekerjasama dengan VEDC Malang dalam kerangka menambah jumlah peserta untuk pemagangan Indistri yang dikelola Asean Youth Centre.


Joko WiN
November 2007