Senin, Oktober 27, 2008

WISUDA : BUKAN TETI TETI LAGI

ANAKKU : WISUDA ITS. Sebuah kejadian yang biasa sebenarnya. Tapi kami menerimanya sebagai sesuatu anugerah yang Luar Biasa. Dalam Perjalanan nan panjang.
Anakku yang pertama TUTUKO NINAR NOVIYANTO diwisuda setelah lulus dari Arsitektur ITS. Dengan umur 22,5 tahun, sudah lulus jadi Sarjana. Good for the beginning. Bahkan sudah kerja sebelum diwisuda. Good news.
Saya dan Isteri merasa bahwa baru kemarin anak saya yang pertama ini keluar dari Singosari. Memang berjalannya waktu mengalahkan segalanya. Ternyata anak kami sudah berumur hampir 23 tahun. Sudah mulai harus mandiri.
Saya jadi ingat masa masa Koko ( demikian dia memanggil dirinya sendiri) kecil.

  • Mulai minum ASI ibunya hanya sebulan karena ASI tidak keluar lagi, sehingga diganti dengan susu S 26 yang saat itu harganya Rp. 4.000 sebagai harga termahal sekaleng susu di Indonesia. Hingga kami setiap tanggal 20 an harus mencari hutangan untuk bisa beli susu dan dibayar pada awal bulan gajian. Tanggal 20 an sampai akhir bulan, kami harus mengalah, dengan makan bubur nasi agar hidup terus berjalan. Demikian berjalan berbulan bulan.
  • Mulai baru bisa bicara Teti Teti. Belajar berjalan dengan tangan didekap didepan Ali-alinya ( demikian dia menamakan alat kelaminnya) yang seringkali berjalannya tanpa rem sehingga berhentinya didepan tembok.
  • Belajar di TK sampai gurunya pusing karena Koko pinter banget. Baca, tulis jadi makanan sehari-hari. Jadi ketika Koko berumur 5 tahun, dia harus masuk SD agar lebih tersalurkan kepandaiannya. Saya jadi ingat, Koko yang setiap berangkat sekolah lari bersama dengan adiknya, tapi kalau pulang selalu minta gendong ibunya.
  • SD dilalui dengan lancar. Belajar naik sepeda dengan berkali kali ambruk. Akhirnya bisa juga. Jadinya ke sekolah naik sepeda.
  • SMP dilalui dengan sukses. Bahkan bisa menjadi ketua OSIS dengan berbagai prestasinya
  • SMA berada di SMA 3 sebagai SMA Favorit di Malang
  • Kuliah di ITS Jurusan Arsitektur sampai lulus.

Tiba tiba semuanya selesai : sekolahnya, kuliahnya.
Koko kecil yang dulu kami ingat Teti Tetinya sudah menjadi bagian dari milik dunia ini. Kami harus merelakannya.
Tiba tiba saya teringat kata kata Kahlil Gibran :
Anakmu bukanlah anakmu.
Anakmu adalah milik masa depan.
Seperti sebuah panah, setelah melepaskannya, kita tidak dapat menariknya kembali.

Sukses ya Mas...
Cinta kami mengiringi semua kesuksesanmu
Cinta kami tak lekang sampai akhir jaman

Peluk cium
Ayah dan Ibu tercinta

Oktober 2008

Kamis, Oktober 16, 2008

SINGAPURA , SI PENGELOLA JEMPOLAN




SINGAPURA : Tempat saya iri
Singapura, merupakan Negara yang sudah 4 kali saya kunjungi. Agak sering memang.
Pertama karena saya harus transit 12 jam.
Kedua sewaktu kunjungan resmi ke beberapa training center.
Ketiga ketika kunjungan dengan beberapa Kepala sekolah se Indonesia.
Ke empat, saya dan isteri berkunjung kesana.

Banyaknya kunjungan membuat saya masih merindukan Singapura.
Saya agak iri dengan Singapura. Luasnya tidak banyak beda dengan kota Malang tempat saya tinggal. Tetapi pengelolaan negaranya , sungguh luar biasa. Ini bukan kecap nomor satu. Tetapi memang bisa diacungi jempol. Mulai dari pengelolaan jalan, kendaraan, pertokoan, sarana wisata, hotel dan seabreg kehandalan lainnya.
Sedangkan kota Malang, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dari waktu ke waktu oleh pak Walikota. Banyak hal, kota Malang perlu belajar dengan Singapura. Mulai dari pengelolaan yang sederhana sampai yang kompleks. Wisata kota Malang, sangat kaya. Kapan Malang seperti Singapura ? I don’t know mannnnn…..

Singapura, negeri belanja. Itu mungkin sebutan yang cocok bagi Negara kecil yang letaknya diujung barat Negara kita. Bagaimana tidak ? Banyak orang ke Singapura hanya untuk belanja. Banyak saya lihat orang Indonesia yang berbelanja disana. Sangat ironis.
Sedangkan untuk jalan-jalan, Singapura sangat save selama 24 jam. Aman dan terjaga. Itu yang kurang saya rasakan di Indonesia. Karena keluar rumah setelah pukul 23 malam, hati bisa dag dig dug penuh ketakutan kalau ketemu maling malam. Padahal Indonesia suasana malamnya juga sangat fantastis, indah. Tidak kalah dengan negara lain.

Kebetulan pas di Singapura dengan isteri saya, kami menempati hotel bintang LIMA. Bintang lima sodara-sodara. Rasanya, melayang lah… Kami bisa merasakan layanan yang sangat prima. Kamar indah, makanan enak, lingkungan sedap dipandang mata. Mulai dari Orchard Road yang enak untuk jalan jalan dan belanja sampai toko Mustapha tempat souvenir telah kami datangi. Beli oleh oleh untuk keluarga tercinta. Bahkan naik MRIT kereta yang tanpa masinis juga telah kami cicipi…..
Yang menjadi niat dalam hati kami berdua, kapan kami ke Singapura dengan anak anak tercinta?

Singapura
Aku dan Isteri

INGGRIS : PENGALAMAN PERTAMA WONG NDESO





INGGRIS : YANG TAK TERBAYANGKAN
INGGRIS. Negara Luar Negeri pertama yang saya datangi. Pernah membayangkan pergi keluar negeri, sendirian, bahasa Inggris minim ? Semua telah saya jalani.
Tahun 1987. Merupakan tahun yang sangat bersejarah bagi saya. Tahun 1987 saya pergi ke Inggris karena harus study dua hal : Bahasa Inggris dan Bristish Standard for Materials Testing.
Saya ke Inggris dibiayai Swisscontact. Jadi gratis tis tis tis…
VEDC Malang, institusi tempat saya kerja, ada karena terbitnya Memorandum of Understanding / MoU antara Pemerintah RI dan Pemerintah Konfederasi Swiss. Saya benar benar jadi orang yang sangat ndeso, ndesit dan gak ada pengalaman sama sekali naik pesawat ke luar negeri. Walaupun saya telah beberapa kali naik pesawat dalam negeri, tapi sangat berbeda dengan ke luar negeri.

INDONESIA – INGGRIS : TERLALU
Dari Indonesia ke Singapura, No Problem. Semua aman dan terkendali.
Masalah muncul ketika perjalanan dari Singapura - Abu Dhabi- Inggris. Padahal pesawatnya paling nyaman sedunia. Singapore Air Lines. Saat sehabis makan malam, saya ditawari minuman oleh pramugari. Minuman Merah dan Putih . Wuih kayak bendera Negara kita. Saya pikir itu SYRUP. Saya pilih yang MERAH. Tanpa ba bi bu, langsung minuman saya teguk dan habiskan . Rasanya agak aneh. Minuman apa ini…. Ketika gelas saya kembalikan ke pramugari, saya tanya apa nama minuman tadi. Ternyata RED WINE alias ANGGUR MERAH… Sepanjang hidup baru kali itu saya minum dengan minuman yang beralkohol. Sementara sebagai orang muslim, alkohol disarankan untuk tidak diminum. Akibatnya… kepala saya nggliyeng, pusing alias saya mabuk langsung tidur dan ambruk dikursi pesawat dari Singapura sampai pesawat transit di Abu Dhabi. TERLALUUUU…..

Sabtu, Oktober 11, 2008

LEBARAN 2008

Lebaran kali ini ada yang menarik.
Akhirnya lebaran 2008 datang jua. Minal Aidin wal Faizin. Mohon Maaf lahir dan Batin.
Baru kali ini, lebaran di Indonesia semua bersamaan waktunya. Setelah beberapa tahun selalu berbeda. Menurut NU hari ini, menurut Muhammadiyah hari lainnya. Selalu berbeda.
Kalau menurut saya, saya akan berlebaran sesuai dimana saya tinggal. Kalau pas di kota Malang, ya ikut lebaran umumnya di kota Malang. Selagi di Madiun, ya ikut umumnya lebaran di Madiun. Yang penting percaya, yakin dan dijalani saja. Easy going aja lah…
Dalam manajemen ada istilah 10, 30, 60 artinya kalau ada sesuatu yang berbeda atau pendapat yang baru, ada 10 % yang setuju, 60 % yang tidak setuju dan 30 % ya ikut sana ya ikut sini… jadi saya yang 10 % aja…

Lebaran kali ini ada yang ajaib.
Sebulan sebelum lebaran saya dan isteri belum bisa membayangkan bagaimana zakat kami bayar, sodaqoh kami laksanakan. Belum ada bayangan. Yang ada sejumlah doa kami panjatkan sepanjang bulan puasa, agar rejeki yang kami peroleh bisa berbagi dengan lingkungan sekitar yang membutuhkan. Dan… muncullah keajaiban itu. Seminggu sebelum lebaran, ada rejeki yang kami peroleh. Alhamdullillah. Gusti Alloh menunjukkan kuasanya. Ada yang berbagi rejeki dari system yang ada, sehingga kami bisa berzakat, bersodaqoh sesuai dengan ajaran Nabi. Jadi, jangan pernah berhenti berdoa. Dada menjadi lapang, langkah menjadi ringan.

Lebaran kali ini ada yang haru.

Pertemuan keluarga trah Sulaeman Hardjosudarmo dilaksanakan di rumah adikku di Singosari Malang. Ada sekitar 60 orang yang hadir. Ada yang sudah sepuh. Ada yang sudah punya putra putrid baru. Ada yang sedang hamil. Ada yang baru menikah. Semua ramai. Senang, bahagia. Makan enak, perut kenyang, hati senang.
Saya menyerahkan 2 buah frame foto orang tua. Sebuah berukuran 50/90 cm foto tahun 1955 ketika bapak ibu masih lajang . Foto lain ukuran 50/70 cm yang menunjukkan foto bapak dan ibu sedang ketawa dalam umurnya yang sudah sepuh di tahun 2008. Semua yang hadir hanya bisa terlihat ketawa campur haru…
























Lebaran kali ini ada yang baru.
Kami sekeluarga diundang untuk kenalan dengan orang tuanya pacarnya anakku yang pertama. Kami bertemu di rumah makan Bale Air miliknya di daerah Pandaan. Kami berbincang layaknya saudara yang lama tak bertemu. Sambutan keluarga yang hangat dan Makanan yang lezat. Semua tidak bisa diungkapkan dengan kata. Terima kasih Pak Sus dan keluarga. Juga buat Prita kekasih anakku pertama.

Lebaran kali ini ada musik.
Sejak dulu saya suka main gitar. Demikian juga anak-anak. Saya usahakan mereka bisa bermain gitar. Baru lebaran kali ini, kami membeli gitar Yamaha yang baru. Harganya lumayan untuk ukuran kantong saya. Sekarang denting gitar sudah terdengar setiap hari. Bermusik untuk menemani waktu sehari hari. Indahnya ….

Lebaran kali ini ada peningkatan.
Kali ini, saya menerima sms lebaran sebanyak 134 sms. wow... luar biasa. Berarti jumlahnya meningkat dari tahun tahun kemarin. Tahun ini saya mendapatkan sms dari teman dikantor lama dan teman dikantor baru. Otomatis jumlahnya meningkat 100 %. Alhamdullillah masih diingat teman lama. Semoga saya tetap bisa menjaga ingatan dan kenangan yang ada.

Lebaran kali ini...



JOKO WiN
1 Oktober, Lebaran 2008