Jumat, September 06, 2013

GELAR


Mas Kenthir, supir camat di Panjangrejo. Suatu hari minta berhenti bekerja pada atasannya, yang juga Camat Panjangrejo.Alasan, dia akan mencoba mengadu nasib merantau ke Jakarta.

Nasib rupanya memihak kepadanya. Beberapa tahun kemudian, Mas Kenthir berhasil memiliki kios kain di dalam pasar dan membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen Universitas Indonesia.
Di Komplek tersebut, Mas Kenthir cukup terpandang karena rumahnya yang besar serta banyak orang komplek menaruh perhatian pada dirinya.
Namun ada hal yang membuatnya agak canggung saat tinggal di lingkungan akademisi, macam-macam gelar mulai Drs, S,Kom, PhD, Prof, dll.
Mas Kenthir merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.
Maka dibuatlah papan nama dari perak, dipesan dari Jogjakarta, dengan nama DR. Mas Kenthir, MSc.

Suatu ketika ayahnya datang berkunjung ke rumahnya.
Alangkah bangganya melihat nama anaknya di papan nama depan rumah.Sang Ayah bertanya dengan nada gembira dan bangga, karena ayahnya merasa hanya menyekolahkan Mas Kenthir di SMP dan setelah itu bekerja jadi sopir dan hanya berdagang.

"Wah...wah.. Ayah betul-betul bangga Mas Kenthir, sampai terkejut di mana anakku kuliah?," tanya ayah Mas Kenthir.
Dengan malu-malu Mas Kenthir menjelaskan,
"Ahh, Ayah...!!!
DR. Mas Kenthir, MSc itu maksudnya......
Disitu Rumahnya Mas Kenthir Mantan Supir Camat." 


JOKOWiN

soba
t Mas Kenthir


September 2013


Tidak ada komentar: