Senin, September 16, 2013

CANDI SUMBER AWAN

Candi Sumberawan berjarak sekitar 5 km dari rumah saya di Singosari.
Berdua dengan isteri, saya menyempatkan berkunjung ke candi yang aneh bentuknya.

Bentuk Candi
Candi Sumberawan berupa sebuah stupa. 
Candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar 6,25 m, dan tinggi 5,23 m, dibangun pada ketinggian 650 m di atas permukaan laut, di kaki bukit Gunung Arjuna.
Candi Sumber Awan disebut juga candi Rawan karena terletak di tepi rawa dengan mata air yang selalu mengalir sepanjang tahun
Air dari telaga / rawa ini sudah dipergunakan untuk konsumsi warga semenjak proyek pipanisasi di bulan Desember 1996.


Rekonstruksi
Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904.
Pada tahun 1935 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala.
Pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 diadakan pemugaran pada bagian kaki candi, sedangkan sisanya direkonstruksi secara darurat.
Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur.
Karenanya, Candi Sumberawan kerap disebut sebagai Stupa Sumberawan.

Batu candi berdenah bujur sangkar, tidak memiliki tangga naik dan polos tidak berelief.
Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa.
Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya.
Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang. Karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali.
Diduga dulu pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali.
Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda suci. Jadi, hanya bentuk luarnya saja yang berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa yang sesungguhnya. Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikannya untuk pemujaan.
Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama.
Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia mengadakan perjalanan keliling.
Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya) dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai 15 masehi yaitu pada periode Majapahit.
Bentuk stupa pada Candi Sumberawan ini menunjukkan latar belakang keagamaan yang bersifat Buddhisme.

Arah perjalanan dan lokasi Candi
Candi Sumberawan berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Untuk menuju candi, dari Kota Malang, ikuti saja Jl. Raya Malang – Pandaan hingga melewati Pasar Singosari.
Setelah Pasar Singosari akan ada sebuah pertigaan dengan arah ke Polsek Singosari.
Belok di pertigaan tersebut, akan tiba di Jl. Kartanegara.
Tepat di perempatan dekat Candi Singosari, akan ada papan petunjuk arah menuju Candi Sumberawan.
Dari Candi Singosari, jarak ke Candi Sumberawan sekitar 6 km.

Setelah memasuki Desa Toyomarto, ada jalan pertigaan menuju ke arah Candi.
Berjalan dipinggir sungai yang mengitari sebuah bukit, sangat indah pemandangannya.
Ada sawah, ladang, air gemericik, sungai mengalir.
Seolah kita kembali ke masa lalu.
Setelah 500 m, sampailah kita ke lokasi Candi Sumberawan
( disarikan dari berbagai sumber )


JOKOWiN
September 2013



































Tidak ada komentar: