Selasa, Maret 22, 2011

MADIUN : Kota PECEL -Peace, Educated, Charming, Elegant and Light

Madiun. Kota yang sebagian orang sudah pernah mengunjunginya.
Kalau belum, minimal mendengar namanya.

Sebagai kota 63 m diatas permukaan laut, udaranya terasa panas.
Saya lahir sampai umur 19 tahun hidup dan dibesarkan di kota ini.
Berikutnya saya kuliah di Jogja.
Mulai tahun 1984 sampai sekarang saya tinggal di Singosari, Malang, Jawa Timur.



Setelah lama tinggal di Malang, saya mulai merasakan perbedaan antara Madiun dan Malang.
Terutama, udaranya.
Sekarang di Madiun terasa panas, sangat panas.
Seringkali, kalau saya sekeluarga akan tinggal lama untuk berlibur di Madiun, sering merubah jumlah hari.
Harinya makin dipendekkan di Madiun. Salah satu penyebabnya, ya panas tadi.


Rasanya memang narsis, tapi inilah kenyataan
Walau di Madiun banyak orang jual makanan, tetap juga sebentar saja di Madiun....









Biasanya kalau saya di Madiun, pas kedatangan pasti mampir di pecel mbok Wo yang terletak di depan terminal lama. 
Atau berada di depan Careffour saat sekarang ini.
Rasanya belum ke Madiun kalau belum makan pecel. 
Di semua tempat dan jalan  selalu ada orang jualan pecel. Trust Me, please !!!
Layak kalau Madiun sebaiknya memakai motto Madiun sebagai kota PECEL -Peace, Educated, Charming, Elegant and Light


Saya setiap di Madiun, selalu mencoba menelusuri jalan jalan lama yang dahulu saya lewati.
Memang, perkembangan Madiun tidak sedrastis kota Malang.
Tapi inilah resiko kota yang banyak pensiunannya.
Walau banyak anak anak sekolah, tetapi mereka sebagian besar pendatang dan hidup di Madiun dalam kurun waktu tidak lama.
Saya lalui jalan jalan yang mulai banyak Rukonya.
Besarnya jalan, hampir tidak berubah sepanjang masa.
Hanya bedanya, sekarang banyak jalan yang searah.
Walau seringkali kalau sudah agak malam sepinya minta ampun.
Tapi, ya searah juga jalurnya.....
Saya lalui jalan jalan disekitar kota yang sudah habis sawahnya.




Semua berubah jadi perumahan dan pertokoan
Berarti jumlah penduduk meningkat
Berarti ekonomi meningkat
Harapannya, pendapatan meningkat

 



Ada yang menarik.
Pas sepedahan, di jalan Pasar Kawak / Jalan Kutai saya menemukan sebuah toko dengan nama CV Madyo.
Loh.. itu kan nama Bapakku...
Wah toko tersebut seharusnya membayar hak cipta nama bapak saya.





Saya lalui jalan jalan di Madiun
Dulu sepeda jengki tua Phoenix saya selalu menemani dari waktu ke waktu.
Sekarang waktu telah berganti.
Saya pakai sepeda lipat Downtube Nova
Mengitari kota makin terasa enteng.
Seenteng tulisan ini saya ketik-kan
Sambil makan pecel, sambel khas Madiun
Dan menikmati musik keroncong yang ada di pinggir jalan.
Indahnya menelusuri lorong waktu...

JOKOWiN
Maret 2011





 


























Tidak ada komentar: