Candi
Sumberawan berjarak sekitar 5 km dari rumah saya di Singosari.
Berdua
dengan isteri, saya menyempatkan berkunjung ke candi yang aneh bentuknya.
Bentuk Candi
Candi
Sumberawan berupa sebuah stupa.
Candi
ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar 6,25 m, dan
tinggi 5,23 m, dibangun pada ketinggian 650 m di atas permukaan laut, di kaki
bukit Gunung Arjuna.
Candi
Sumber Awan disebut juga candi Rawan karena terletak di tepi rawa dengan mata
air yang selalu mengalir sepanjang tahun
Air
dari telaga / rawa ini sudah dipergunakan untuk konsumsi warga semenjak proyek
pipanisasi di bulan Desember 1996.
Rekonstruksi
Candi
Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904.
Pada
tahun 1935 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala.
Pada
zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 diadakan pemugaran pada bagian kaki candi,
sedangkan sisanya direkonstruksi secara darurat.
Candi
Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur.
Karenanya,
Candi Sumberawan kerap disebut sebagai Stupa Sumberawan.
Batu
candi berdenah bujur sangkar, tidak memiliki tangga naik dan polos tidak
berelief.
Candi
ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa.
Pada
batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada
keempat sisinya.
Di
atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik
berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk
genta (stupa) yang puncaknya telah hilang. Karena ada beberapa kesulitan dalam
perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian
tersebut tidak dipasang kembali.
Diduga
dulu pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra,
karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali.
Candi
Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasanya
digunakan untuk menyimpan benda suci. Jadi, hanya bentuk luarnya saja yang
berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa yang sesungguhnya.
Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikannya untuk pemujaan.
Para
ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasurangganan,
sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama.
Tempat
tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia
mengadakan perjalanan keliling.
Dari
bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya) dapat
diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai
15 masehi yaitu pada periode Majapahit.
Bentuk
stupa pada Candi Sumberawan ini menunjukkan latar belakang keagamaan yang
bersifat Buddhisme.
Arah perjalanan dan lokasi Candi
Candi Sumberawan berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Untuk
menuju candi, dari Kota Malang, ikuti saja Jl. Raya Malang – Pandaan hingga
melewati Pasar Singosari.
Setelah
Pasar Singosari akan ada sebuah pertigaan dengan arah ke Polsek Singosari.
Belok
di pertigaan tersebut, akan tiba di Jl. Kartanegara.
Tepat
di perempatan dekat Candi Singosari, akan ada papan petunjuk arah menuju Candi
Sumberawan.
Dari
Candi Singosari, jarak ke Candi Sumberawan sekitar 6 km.
Setelah
memasuki Desa Toyomarto, ada jalan pertigaan menuju ke arah Candi.
Berjalan
dipinggir sungai yang mengitari sebuah bukit, sangat indah pemandangannya.
Ada
sawah, ladang, air gemericik, sungai mengalir.
Seolah
kita kembali ke masa lalu.
Setelah
500 m, sampailah kita ke lokasi Candi Sumberawan
( disarikan dari berbagai
sumber )JOKOWiN
September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar