PENDAHULUAN
Abad 21 telah datang. Banyak kalangan berpendapat bahwa dalam abad ini umat manusia akan mengalami banyak perubahan tatanan kehidupan. Perubahan yang sangat cepat dan mendasar, dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan transportasi.
Sekarang, batas-batas antar negara sudah terlewati dengan adanya arus informasi yang setiap saat bergerak semakin bebas dengan jangkauan yang makin meluas ke seluruh penjuru dunia. Hal ini mengakibatkan, pergerakan arus informasi telah mendorong perekonomian dunia semakin terintegrasi. Sebab arus informasi ini telah mendorong semakin cepatnya pergerakan arus manusia dan barang yang dimungkinkan oleh berkembangnya sektor transportasi, tetapi juga memudahkan perpindahan arus modal, baik antar kawasan maupun antar negara.
Dengan semakin terbukanya pergaulan antar bangsa tersebut, menyebabkan setiap negara harus bersaing keras untuk mendapatkan modal bagi pem- bangunannya. Disisi lain, investasi yang dilakukan harus mampu untuk menghasilkan produk yang bisa bersaing di pasar, baik pasar dalam negeri maupun internasional. Hanya dengan kondisi seperti ini, kemajuan bangsa dapat terus berlangsung dan berkembang.
Sejalan dengan hal tersebut, bisa dikaji bahwa kemajuan suatu bangsa secara makro diperlukan sumberdaya manusia / sdm handal untuk menjalankannya. Salah satu pilar sdm adalah dipersiapkannya sejak awal manusia-manusia yang bergerak didalamnya. SDM tersebut bernama Tenaga Pendidik
APA YANG MEMPENGARUHI ?
Terdapat tiga unsur utama yang berpengaruh pada peningkatan produktivitas Mahasiswa sejalan dengan adanya globalisasi, yaitu :
A. Penguasaan Teknologi Informasi
B. Peguasaan Kompetensi Ketrampilan
C. Penguasaan Bahasa Inggris
A. Penguasaan Teknologi Informasi
Tumbuh dan berkembangnya Teknologi Informasi (TI) serta globalisasi ekonomi telah membawa ekonomi dunia dalam sebuah konteks “New Economic” yang dikenal dengan digitalisasi ekonomi. Pesatnya perkembangan TI mempunyai dampak pada perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif. Pendorong utama yang menjadi faktor dalam perubahan lingkungan bisnis meliputi Globalisasi ekonomi, Transformasi Industri yang ekonomis, Transformasi perubahan bisnis, serta timbulnya Digital Firm.
Sejalan dengan perkembangan internet, dari data-data dibawah menunjukkan populasi pengguna internet di Indonesia masih sangat terbuka luas untuk dikembangkan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan. Sampai dengan tahun 2005, pengguna Internet di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Data data survey yang dikeluarkan oleh IDC, sangat luar biasa, yakni
- Pertumbuhan customer lewat internet terjadi sekitar 800 persen pertahun sampai akhir 2006.
- Sampai dengan akhir tahun 2006, jumlah page view sekitar 32 milyar halaman. Jumlah tersebut tahun depan akan meningkat sekitar 49 persen dari jumlah sebelumnya.
- Di internet sekarang terdapat 716.000 images dan 35.6 juta existing pages
- Diprediksikan dalam sistem ekonomi baru ini sekitar 1 milliar orang akan terkoneksi internet, walaupun sekarang hanya berjumlah sekitar 200 juta orang saja.
Tahun | Pelanggan | Pemakai | Tahun | Pelanggan | Pemakai | |
1998 | 134.000 | 512.000 | 2002 | 667.002 | 4.500.000 | |
1999 | 256.000 | 1.000.000 | 2003 | 865.706 | 8.080.534 | |
2000 | 400.000 | 1.900.000 | 2004 | 1.087.428 | 11.226.143 | |
2001 | 581.000 | 4.200.000 | 2005 | 1.500.000 | 16.000.000 |
3. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Perhubungan ( Dirjen Postel) sampai dengan akhir 2005 telah mengeluarkan izin-izin penyelenggaraan sehingga jumlah izin-izin tersebut telah mencapai sesuai dengan table dibawah ini:
JENIS | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 |
ISP | 50 | 139 | 172 | 180 | 190 | 228 | 232 |
MULTIMEDIA | 8 | 18 | 24 | 24 | 24 | 24 | 24 |
4. Sementara itu menurut http://www.biskom-majalah, Selasa, 28 Februari 2006 menginformasikan bahwasanya banyak sekali negara yang mengandalkan TI-nya untuk menjadi salah satu pemasok devisa dan penggerak roda ekonomi negara. Salah satunya adalah
Usaha-usaha yang telah dilakukan
Usaha pemerintah untuk menjadikan peserta didik tidak agar tidak “Gaptek” terhadap internet, adalah dengan mengadakan beberapa aktivitas, antara lain :
a. Kerjasama dengan Lembaga
Kerjasama dengan Telkom untuk pengadaan Internet di Sekolah sekolah seluruh
Untuk tahap awal Bappenas dan PBB membangun pusat computer dan koneksi internet di pedesaan. Tujuh tempat yang dipasangi Telecenter adalah e-Pabelan (Magelang), Madurasa (Muneng, Madiun), Semeru (kertosari, Lumajang), Lalupu (Kendari), Gorontalo (Tuladengi, Gorontalo) dan di Papua.
b. Kerjasama antar negara
Pemerintah
Selain dengan Inggris, pemerintah juga sudah mengembangkan dengan beberapa negara lain, seperti Jerman, Australia, Belanda, Malaysia dan Singapura. Sampai saat ini tercatat sebanyak 91 sekolah yang telah menggunakan akses ke website tersebut.
c. Bekerjasama dengan Oracle
Sembilan atau sepuluh tahun lalu, barangkali bisa dihitung dengan jari sekolah di
Sebagian sekolah telah memiliki situs sendiri, sebagian kecil telah melangkah lebih jauh dengan memanfaatkan Internet untuk administrasi pendidikan dan berinteraksi dengan murid atau orang tua murid.
29 April 2006 Pemerintah bekerjasama dengan Oracle
d.
Bulan Mei 2005, Walikota Malang di VEDC Malang telah mendeklarasikan
e. Usaha pembangunan TV Edukasi
Masih ingat Televisi Edukasi (TV-E) yang diluncurkan Oktober 2005 lalu. Media elektronik untuk pendidikan itu dirintis oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan (Pustekkom), lembaga yang berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Ini untuk memberikan layanan siaran pendidikan berkualitas yang dapat menunjang tujuan pendidikan nasional.
Di Malang dan sekitarnya, TV-E ada di tiga tempat yakni di SMKN 4 Malang, SMKN 1 Singosari.SMKN 1 Purwosari. Keterjangkauan siarannya, ketercapaian program maupun keberhasilan isi dan manfaat masih harus dikaji lebih lanjut
Ada berita yang menggembirakan. Boleh percaya boleh tidak, berdasarkan survei IBM Corp dan majalah Inggris, The Economist, ( april 2006) kesenjangan digital antara negara maju dan negara berkembang bukannya melebar, tapi malah menyempit. Ini berkat meluasnya penggunaan ponsel dan akses Internet.
Negara yang menduduki posisi teratas dalam hal akses Internet dan penggunaan ponsel adalah Denmark dengan skor 9.00, disusul Amerika Serikat dan Swiss dengan nilai 8,88 dan 8,81. Dari kawasan Asia, Singapura menduduki posisi ke-13 dengan skor 8,24, India dan Cina di urutan ke-53 dan ke-57 dengan skor 4,25 dan 4,02. Yang paling rendah adalah Azerbaijan dengan skor 2,9.
Menurut Peter Korsten, Direktur Eropa Institute for Business Value IBM, hampir semua negara mengalami peningkatan skor, terutama negara berkembang. "Ini pertama kalinya kami melihat kecenderungan yang sama antara negara maju dan berkembang dalam hal konektivitas," ujar Korsten.
B. Penguasaan Kompetensi Ketrampilan
Penggunaan kompetensi sebagai asas pelbagai aspek Pengembangan Sumberdaya Manusia kini semakin menjadi satu trend dalam mewujudkan satu organisasi pembelajaran. Kompetensi sekarang telah muncul untuk membedakan antara job knowledge dengan underlying behaviours seseorang yang bekerja di dalam organisasi.
Sekarang, hampir 70% perusahaan mempersyaratkan model model kompetensi bagi perekrutan pegawai baru yang berguna untuk meningkatkan prestasi dan produktivits perusahaan.
Secara umum, pengertian dan aplikasi kompetensi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pengertian Kompetensi
Kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketarampilan dan sikap kerja untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan
2. Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan.
3. Jenis Standar Kompetensi
a. Standar perusahaan atau enterprise standard
adalah standar yang ditetapkan oleh suatu perusahaan atau industri perusahaan mac-donald, pizza hut, toyota, BMW,dsbnya
b. Standar kompetensi jabatan
adalah standar yang dikembangkan mengacu kepada jabatan-jabatan yang ada pada institusi/lembaga/industri sebagai penjabaran struktur organisasi
c. Standar kompetensi khusus,
adalah standar pada bidang tertentu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh institusi atau organisasi nasional/internasional misal dibidang pengelasan, perminyakan, penerbangan dsbnya.
adalah standar yang dikembangkan berdasar pada tugas atau pekerjaan yang dibutuhkan dari suatu bidang keahlian pada sesuai dengan jenis dan sektornya dan dirumuskan kedalam unit kompetensi
Indonesia memakai standar ini, karena :
Multi skills:
- Task skills
- Task managements skill
- Contingency management skill
- Job/role environment skill
4. Mengapa Standar Kompetensi dibutuhkan ?
a. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
- Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum
- Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi
b. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
- Membantu dalam rekrutmen
- Membantu penilaian unjuk kerja
- Dipakai untuk membuat uraian jabatan
- Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri
- Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kulifikasi dan levelnya.
- Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan sertifikasi
5. Usaha usaha yang telah dilakukan
Adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi, dimana semua kebutuhan daerah bisa diadaptasikan didalamnya. Artinya kurikulum tidak menjadi kaku dan tidak mampu mencerna kebutuhan yang ada. Dengan adanya KBK, banyak hal yang bisa dilakukan di daerah
Tentang kompetensi yang ada di Indonesia, telah ditetapkan sebanyak 55 jenis kompetensi. Sudahkan anda memiliki salah satunya ?
Contoh kebutuhan kompetensi :
Ribuan Tenaga Kerja Sektor TI Diharapkan Dapat Sertifikasi Rabu, 01 Pebruari 2006, TEMPO Interaktif
Pemerintah mentargetkan 400 ribu tenaga kerja yang bergerak di bidang teknologi informasi memiliki sertifikat kompetensi. Dengan begitu, tenaga kerja Indonesia akan mendapatkan pengakuan dan diperlakukan sama.
“Sertifikasi akan dilakukan secara bertahap, minimal 10 persen setiap tahunnya,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Departemen Komunikasi dan Informatika Aizirman Djusan di Jakarta.
Selama ini, kata Aizirman, Indonesia belum mempunyai standarisasi sehingga uji kompetensi harus dilakukan di luar negeri. Tapi sekarang Indonesia sudah memiliki alat standardisasi, sehinga tidak perlu ke luar negeri. “Cukup di Indonesia.”
Aizirman menjelaskan, uji kompetensi saat ini sudah dapat dilakukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika yang berada di bawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Murah, cukup Rp 250 ribu,” ujarnya. Saat ini jumlah tenaga kerja yang bergerak di bidang teknologi informasi sekitar 4 juta orang.
C. Penguasaan berbahasa Inggris
Globalisasi adalah proses perkembangan suatu kebudayaan yang mendunia. Kemajuan yang cepat dibidang informasi, telekomunikasi, dan transportasi telah membawa setiap negara dan masyarakat ke dalam suatu kebudayaan internasional, yakni kebudayaan yang unsur-unsurnya menjadi bagian dari kegiatan pergaulan antar bangsa dalam berbagai bidang.
Mengapa Bahasa Inggris dibutuhkan ? Dalam beberapa ciri pokok kebudayaan internasional dibawah ini bisa dilihat sejauh mana bahasa inggris sangat dibutuhkan.
a. Kegiatan yang makin "terikat" oleh pengendalian (control). Baik melalui sistem jadwal pribadi maupun sistem manajemen yang makin canggih. Ini berarti bahwa mereka yang secara langsung terbawa oleh arus kebudayaan internasional itu harus makin meningkat kemampuan mengikuti sistem pengendalian itu dengan meningkatkan disiplin, etos kerja, dan bahasa
b. Persaingan yang makin ketat karena dalam arena internasional, berbagai kegiatan, baik bisnis dan industri, maupun sosisal, kesenian, dan akademis, makin meningkat kualitasnya. Dengan demikian, untuk memperoleh "perhatian" dan "pembeli" diperlukan daya saing yang kuat. Ini berarti bahwa mereka yang ikut serta dalam persaingan itu harus memiliki kemampuan teknis profesional yang tinggi serta daya cipta yang peka akan berbagai perubahan. Kalau tidak, mereka hanya akan menjadi "jago di kandang sendiri".
c. Kemampuan profesional, baik teknis maupun manajerial, sangat dipentingkan. Dalam dunia yang makin penuh persaingan, mak kemampuan profesional menjadi sangat diperlukan. Mereka yang tidak mempunyai kemampuan profesional yang sesuai akan tersisihkan dari pergaulan internasional.
d. Kegiatan/hasil kerja tim lebih dipentingkan daripada perorangan. Dalam dunia yang makin maju, dimana kemampuan individu sudah tidak lagi memadai menghadapi berbagai tantangan yang ada, maka kinerja kolektif menjadi lebih menonjol. Karya-karya besar, bahkan di bidang iptek dan kesenian.
Budaya
Interaksi antara bangsa dalam era globalisasi ini makin meningkat. Globalisasi perdagangan menjadikan interaksi antara bangsa bukan hanya sebagai persahabatan saja, tetapi sudah merupakan interaksi yang diliputi oleh persaingan, negosiasi, untuk mencari keuntungan. Didalam negeri kita sendiri dalam perdagangan dan persaingan usaha, masing-masing suku mempunyai budaya yang berbeda dan penempatan nilai-nilai values yang berbeda juga Adanya perusahaan multinasional, penanaman modal asing, dan pemilikan saham oleh perusahaan asing, telah menimbulkan terjadinya pertukaran budaya yang intensif. Termasuk dalam kehidupan diluar jam kerja. Khususnya dalam persaingan global perlu kita mengenali budaya dan nilai-nilai yang diyakini oleh pesaing ataupun partner kita.
Farid Elashmawi, dalam bukunya Competing Globally, Mastering Multicultural Management and Negotiations, telah memberikan gambaran bagaimana bangsa-bangsa tertentu menempatkan nilai-nilai dalam urutan yang berbeda.
Dari 20 katagori nilai-nilai yang diajukan, yaitu Group Harmony, Competition, Seniority, Cooperation, Privacy, Openness, Equality, Formality, Risk Taking, Reputation, Freedom, Family Security, Relationship, Self-reliance, Time, Group Consensus, Authority, Material Possesions, Spiritual Enlightenment, Group Achievment., telah dapat disusun urutan seperti dibawah ini.
AMERIKA | JEPANG | | THAI | | ARAB |
Equality | Relationship | Family | Seniority | Seniority | Seniority |
Freedom | Gr Harmony | Cooperation | Reputation | Reputation | Spiritual |
Openness | Family | Relationship | Cooperation | Gr Harmony | Reputation |
Self-Reliance | Freedom | GrHarmony | Authority | Family | Family |
Cooperation | Cooperation | Spiritual | Relationship | Relationship | Author |
Sedang diantara bangsa Cina dari beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Cina, didapatkan gambaran sebagai berikut
| | HONGKONG | |
Equality | Competition | Competition | Relationship |
Freedom | Family | Relationship | Family |
Family | Reputation | Reputation | Openness |
Gr Harmony | Seniority | Time | Cooperation |
Cooperation | Authority | Wealth | Freedom |
Competition | Wealth | Authority | Equality |
Bagi para mahasiswa, pengusaha maupun diplomat kita, pengetahuan mengenai nilai-nilai dan kebiasaan tiap bangsa perlu diketahui dan dikenali secara baik. Apalagi dalam mengembangkan ekspor yang berubah, dari produk pertanian primer menjadi produk agro olahan, maka pasarpun akan berubah. Sehingga pengetahuan kita mengenai berbagai aspek dari budaya pembeli kita menjadi penting.
Jadi, dalam menghadapi persaingan dalam era globalisasi ini ada beberapa hal yang perlu dimengerti.
- Pertama, pasar dalam negeri adalah bagian dari pasar global yang harus kita rebut, melalui penguasaan teknologi informasi
- Kedua, produktivitas perlu mendapat perhatian sebagai faktor yang penting dalam pertumbuhan, melalui kompetensi ketrampilan yang selalu berkembang
- Ketiga, pengetahuan mengenai budaya dalam masyarakat perdagangan yang mengglobal dan bersifat multikultural, melalui pola berbahasa yang bersifat universal
Joko Win
Makalah Seminar Februari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar