MAKASSAR, akhirnya datang juga.
Saya sudah puluhan kali transit di Makassar. Karena tugas ke Papua harus selalu transit di Makassar. Tetapi saya tidak pernah benar benar masuk kota Makassar. Banyak teman lama, bekas mahasiswa, teman baru di Makassar. Semua belum pernah saya kunjungi.
AIRPORT : AKUARIUM RAKSASA
Akhir Oktober 2008. Ada keajaiban, akhirnya saya benar benar ke Makassar karena harus ada pelatihan yang akan dilaksanakan di kota Makassar. Saya jadi datang di kota daeng ini dengan mas Herry teman sekantor. Airportnya, wuahhhh mewah banget. Hasanuddin ( ingat 2 d ) new design airport di Makassar ( ingat 2 s ). Seperti bandara di Malaysia. Sangat terang karena dindingnya semuanya kaca. Dengan banyak tiang sebagai kolom dan sebagai asesoris membuat banyak garis yang mengganggu. AC nya yang dikeluarkan dari blower jadi harus melawan panas yang diserapoleh kaca. Persis akuarium raksasa. Saya tanya kanan kiri, akhirnya ada yang bilang memang Makassar dapat pinjaman dari Malaysia ( benar apa enggak ya, saya gak tahu). Jadi airportnya persis seperti airport di Malaysia walau ukurannya lebih kecil. Ada rasa bangga, ternyata di daerah timur Indonesia punya airport yang bagus, bersih dan nyaman. Jangan lupa BERSIH. Itu yang saya lihat ketika datang dan pergi di airport.
Saya menginap di Losari Beach karena dibookingkan teman di Makassar. Tetapi tetap saya bayar sendiri pada akhirnya. Hotelnya memang menghadap ke barat, kearah laut. Tapi jendela kamar saya sayangnya menghadap kearah selatan, menghadap kearah rumah makan. Jadinya kurang asik karena hanya sering melihat orang lain pada makan. Hotel bintang tiga yang unik. Banyak lukisan dipasang didinding-dindingnya. Lukisan khas Bali. Katanya pemiliknya orang Bali ( benar apa enggak ya, saya gak tahu). Mestinya mencerminkan budaya Makassar. Ternyata blas gak ada suasana Makasarnya. Hanya pegawainya yang mencerminkan Makassar karena logat bicaranya saja.
Paginya, saya sempatkan jalan jalan disepanjang pantai Losari. Suasananya sepi dengan beberapa orang yang jalan jalan meraih segarnya udara pagi.
LOSARI BEACH : HOTEL CITARASA BALI
Sorenya, saya jalan jalan disepanjang depan hotel yang merupakan tepian Pantai Losari yang sangat kesohor itu. Jalan jalan disepanjang trotoar membuat kebanggaan makin membesar. Lingkungan yang ramai, bersih terjaga. Ramainya kendaraan disertai dengan ramainya orang jalan jalan sepanjang pinggiran pantai membuat kehidupan makin malam makin ramai. Saya jadi merasa kecil didepan bentangan laut, angin, pantai, bintang yang sangat luas. Saya jadi ingat rangkaian kata kata yang pernah saya baca :
Raih malam dengan nafsumu.
Nafsu mengisi dengan doa doa syukurmu.
Akan kebesaran sang pencipta.
Yang meletakkan malam pada jajaran bulan dan bintang
Rapat di LPMP Makassar saya jalani dengan sangat lancar. Hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan Makassar, Maros dan Goa. Semuanya memberikan kontribusi yang konstruktif. Sorenya saya ketemu teman yang membookingkan hotel. Cerita sana sini. Ketawa ketiwi.
Siang ini, ketika akan pulang ke Surabaya, pesawat Lion Air seperti biasanya selalu terlambat dengan alasan klasik, alasan teknis. Dengan terlambat 1 jam, saya masih merasakan nikmatnya udara di airport Makassar. Saya nikmati Airport Hasanuddin sambil membayangkan jadi ikan raksasa karena semua disekitar saya kaca tembus pandang yang tegak dan angkuh berdiri…
Makassar, Akhir Oktober 2008
JOKO WiN
Makassar, Akhir Oktober 2008
JOKO WiN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar