Saya jadi tersenyum.
Sendirian.
Lagu itu mengingatkan perjalanan kisah kasih saya dengan kekasih saya yang sekarang telah menjadi isteri saya.
Lagu itu pula yang menyertai kami berdua dari waktu ke waktu.
Karena tahun 1982, saya beli satu kaset, berisi 20 lagu semuanya lagu The Way We Were.
Kaset itu sekarang masih tersimpan rapi dan sering saya dengarkan lagu-lagunya.
Sentimentil banget yha...
Pagi ini.
Sesampai di kantor, saya buka internet.
Dengan profesor saya yang paling pintar sedunia yang bernama Google.com saya searching the way we were mp3.
Dengan harapan lagu-lagu bisa saya setel di komputer.
Hasilnya ?
Ada 6.600.000 folder yang bisa saya buka.
Semua menginformasikan tentang The Way We Were.
Luar Biasa.....
Akhirnya saya bisa men-download beberapa lagu The Way We Were dari beberapa penyanyi.
Lagunya sama, cara menyampikan dengan banyak improvisasi.
Ada Pop, Jazz, Jazzy, R&B, Remix, New wave dsb. Wis, pokok-e komplit.
Mau tau liriknya ? Nih, saya hafal banget :
Memories
Like the corners of my mind
Misty watercolor memories
Of the way we were
Of the smiles we left behind
Smiles we gave to one another
For the way we were
Can it be that it was all so simple then
Or has time rewritten every line
If we had the chance to do it all again
Tell me - would we? could we?
Memories
May be beautiful and yet
What’s too painful to remember
We simply choose to forget
So it is the laughter
We will remember
Whenever we remember
The way we were
The way we were
Indah kan?
Kadang hidup ini bisa berkaca dari pengalaman masa lalu.
Agar tidak lupa diri, mau mawas diri dan bisa menjadi pijakan jalan ke depan.
The way we were telah menjadikan dan mempersatukan cinta kami.
Berjalan dengan apa adanya
JOKO WiN
September 2008
Puasa hari ke empatbelas
2 komentar:
Ass wr wb,
Met njalani ibadah ramadhan, dan mohon maaf lahir bathin.
so sweet lah
ada lagu lain ndak? yang punya arti sangat penting.
Pak Win,apakah pengalaman masa lalu hanya untuk kita berkaca sendiri? Apakah tidak bagus juga untuk berkaca orang lain, junior kita misalkan?
Wassalam
salam pahe...
saya hanya merasa pengalaman saya koq tepat untuk saya...
untuk wong liyane, what ever will be lah.
pahe, saya masih sering lho mengikuti intranet vedc. wuiiihhh makin seru yho. tapi saya sudah gak boleh kasih komentar. walaupun rasanne tangan ini gatel kudu njawab wae. Aku wedi nek kuwalat.
selamat menjalankan puasa
salam untuk keluarga.
kapan kondur Jogja ?
Posting Komentar