Senin, Februari 28, 2011

BUNGA : BAGIAN DARI REJEKI



Bunga...
Bagi sebahagian orang adalah hal yang biasa.

Tapi, tidak bagi saya dan keluarga saya.


Isteri saya termasuk makhluk Tuhan yang bertangan dingin.
Artinya, kalau menanam pasti tumbuh.
Apalagi hobinya menanam bunga.

Setiap tanaman bunga yang ditanam pasti tumbuh.
Menanam tanaman indoor plant atau tanaman hias dalam rumah juga salah satu hobinya.

Semua juga pasti tumbuh, hidup dan berkembang jumlahnya.

Kalau menanam doanya sangat sederhana, yakni :

" Kamu kalau nggak tumbuh, saya buang.....
!!! "
Eh semua tananam tumbuh.
Tentunya harus dipupuk, disiram dan dipelihara....


Bunga....

Kami banyak menyimpan kisah tentang bunga dan tanaman hias.

Karena isteri saya hobinya menanam, kami seriusi dengan membuat tempat menanam bunga.
Istilah kerennya Green House....
Di area Green House inilah, bunga dan tanaman hias kami kelola.
Bunga kami labeli dengan nama yang tak kalah keren : Mekarwangi
Artinya, berkembang dan makin harum kemana-mana
Jualan bunga.
Hasilnya? Lumayan.

Selain bisa mengembangkan hobi, juga mendapatkan uang.
Kalau jualan nggak laku hari ini, tanaman disirami lagi.

Asal nggak mati, pasti laku lagi.

Gusti Alloh memang Maha Luar Biasa.

Kami diberi rejeki dari hobi yang kami tekuni....


Bunga....
Jualan ini kami jalani beberapa tahun.

Saya nggak pernah merasa malu.
Isteri saya juga nggak pernah merasa malu.
Karena jualan ini Halal, bukan barang hasil curian, tapi barang hasil usaha.

Dari satu tempat ke tempat lain, pameran kami ikuti
Dari yang berskala kecil sampai yang berskala besar.

Dari sini kami belajar sesuatu.

Gusti Alloh membuka rahasia alam tentang tanaman.
Kalau kita berusaha mencintai alam, maka alam akan memberi kita hasil yang luar biasa.
Kecintaan kami pada bunga dan tanaman hias, mendapat hasil yang luar biasa dari tanaman hias dan bunga.
Mereka ada ketika kita membutuhkannya




Bunga...
Ternyata mempunyai waktu untuk berkembang.

Karena areal bunga harus kami bangun garasi mobil Nissan Grand Livina yang baru kami beli.
Maka.... Green House kami berikan ke tetangga yang mempunyai areal agak luas.
Pohon pohon tanaman hias dan bunga kami berikan ke tetangga sekitar rumah.

Hasilnya ? Lima belas menit, areal sudah bersih sih sih
Rata, bersih dan lapang

Sementara itu

Sebagai bagian dari kecintaan terhadap bunga dan tanaman hias
Isteri saya masih menyisakan beberapa tanaman.
Untuk mengingat beberapa tahun kami telah hidup dari jualan bunga


Bunga....

Hari ini, beberapa tanaman itu berbunga lagi.

Kami masih menikmati dengan senang hati.




Apa yang bisa kita tarik maknanya dalam perjalanan panjang bunga ini?
Apapun usaha kita, jangan lupa selalu membuat keseimbangan.
Keseimbangan antara tetap terus berusaha apapun yang terjadi, serius dalam melaksanakannya, dan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar rejeki selalu ada lingkup kita

Lalu....

Apakah usaha kami berhenti ?

Ternyata tidak...

Hidup harus terus berjalan.
Setelah garasi mobil jadi, lalu kami usaha tanaman jamur

Lah.... apa lagi ini
Saya akan kisahkan di cerita yang berbeda


JOKOWiN

Februari 2011

Jumat, Februari 25, 2011

MENIKAHKAN TUTUKO : KEWAJIBAN ORANG TUA


Banyak hari bersejarah bagi orang-orang.
Banyak hari dianggap bersejarah, apapun itu alasannya.
Salah satu hari bersejarah bagi saya adalah : Menikahkan anak.
Kewajiban orang tua berupa melahirkan, merawat dan mengasuh, menyekolahkan, serta menikahkan.
Yang terakhir inilah yang baru saja saya kerjakan.
Mulai melamar 9 bulan yang lalu. Lalu 23 Januari 2011 midodareni, 24 jan diijabkan dan 25 Jan 2011 diramaikan pernikahannya di Graha ITS Surabaya.
Resmi sudah anakku Tutuko Ninar Noviyanto menikah dengan Prita Adinda Satwika.
Capek ?
Belum sodara sodara..
Seminggu kemudian, 30 Januari 2011 penganten berdua dilaksanakan Ngunduh Mantu dirumah kami, di Jalan Masjid Barat No. 1 Singosari Malang.
Acara dilaksanakan dirumah, dirancang seperti di Gedung.
Ada makanan
Ada Band Jazz Accoustic
Ada saudara-saudara
Ada tetangga
Ada tawa suka bersama
Semua komplit, campur baur jadi satu.
Capek ?
Tentu, tapi bahagia ....

Ketika pernikahan anak dilaksanakan, ada air mata bahagia disudut mata kami sebagai orang tua.
Semua mengalir begitu saja.

Anak anak yang dulu masih kecil kecil dan diasuh dalam suka dan duka.
Tiba tiba sudah menjadi dewasa.
Sudah mulai menggenggam dunianya.
Jadi...
kami harus rela untuk melepasnya
mereka akan menjadi dewasa dalam langkah yang diambilnya.

Dibalik itu...
Saya jadi berfikir jauhhhhh kebelakang
Orang tua kami dulu pasti mengalami hal yang sama.
Antara kasih, sayang dan tega untuk melepaskannya ke dunia nyata.
Toh beliau bisa melaksanakannya.
Jadi kami juga harus bisa menjalaninya juga

Jadi...
Selamat menempuh hidup baru anakku.
Rengkuh dan Raih masa depanmu.
Doa kami selalu bersamamu


Ayah dan Ibu
Februari 2011




Jumat, Februari 18, 2011

WISUDA NINAR : ADA YANG BERBEDA


Kali ini wisuda saya bahas lagi.
Anak nomor dua sudah selesai kuliahnya.

Wisuda sudah dilaksanakan dengan sempurna.
Menjadi Sarjana Seni ( SSn) dari Universitas Negeri Malang. Dengan jurusan Disain Komunikasi dan Visual (Diskomvis).

Banyak hal yang bisa diungkapkan dari wisuda kali ini.
Anak pertama sudah sele
sai kuliah dan wisuda sekian tahun yang lalu.


Anak nomor dua menjalani wisuda dalam format yang berbeda.
Karena anakku yang biasanya gondrong dan kriwul rambutnya, hari wisuda ini menjadi anak yang sangat rapi, karena wisuda artinya potong rambut yang sudah 4 tahun gondrong sebagai ciri khasnya.

Kelihatan aneh memang.

Ada kalanya ciri khas menjadi salah satu kekuatannya.
Dengan kekriwulannya, wajahnya jadi mirip penyanyi Giring dari grup band Nidji.

Apalagi dia juga suka nyanyi.
Jadi klop lah...
.

Wisuda berarti sudah lulus kuliahnya.

Saya memang berharap, anakku lulus dahulu dibanding kerja dahulu.

Karena apapun alasannya, di masa depan, lulus kuliah menjadi syarat utama.
Syarat utama masuk kerja.

Syarat utama mau nikah.

Syarat utama kalau besok setelah menikah anaknya bertanya: bapak lulusan apa?

Wisuda kali ini memang beda.

Anakku yang dulu sedari kecil suaranya melengking tinggi, sekarang sudah tidak lagi.

Anakku yang dulu sedari kecil mau menang sendiri, sekarang sudah tidak lagi.
Anakku yang dulu sedari kecil senangnya nyedot umbel, sekarang sudah tidak lagi



Lalu...
Anakku yang dulu sedari kecil sukanya memecahkan gelas, sekarang masih juga

Anakku yang dulu sedari kecil sukanya menggambar, sekarang masih juga

Anakku yang dulu sedari kecil sukanya berteman, sekarang masih juga


Anak memang menjadi bagian utuh sebuah keluarga.

Setelahnya ? Entahlah...

Dia pasti bekerja, berkeluarga sebagai sebuah kehidupan nyata

Bisa tetap didalam kota ataupun di luar kota

Semua harus direstui dan di ijabahi

Selamat anakku
doa ayah dan ibu selalu menyertaimu


JOKO WiN